Senin, 28 Februari 2011

Satgas Indo FPC Unifil Laksanakan Ceramah Hukum

Lebanon Selatan, (28/2) -  Prajurit satgas Indo FPC Konga XXVI-C2/Unifil mendapat penyuluhan hukum, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada prajurit TNI tentang kesadaran hukum serta disiplin prajurit dari Mayor Sus Situmorang yang sehari-hari menjabat sebagai Perwira Hukum di Satgas Indobatt konga XXIII-E, bertempat di Dinning Hall Sudirman Camp, Naqoura Lebanon Selatan, Sabtu (26/2)

Satgas Indo FPC Konga XXVI-C2/Unifil merupakan salah satu pasukan pemelihara perdamaian  (Peacekeeping Forces) yang memiliki tugas pokok mengamankan markas Unifil dan pengawalan khusus terhadap Unifil Force Commander selalu berinteraksi dengan orang asing, baik dengan anggota Unifil dari negara lain maupun dengan penduduk Lebanon. Selain harus menguasai Standar Operating Procedure (SOP) maupun Role of Engagement (RoE) yang telah di tetapkan oleh Unifil, selain itu mereka juga harus memiliki pengetahuan tentang hukum sehingga mereka menjadi dapat memahami dan mengerti perbuatan apa yang mereka harus hindari.  

Markas Unifil Diterobos Penyusup

Lebanon, (27/2) – Sebuah mobil sedan jenis BMW dengan dua penumpang didalamnya menerobos penjagaan main gate markas Unifil Lebanon Selatan, Minggu (27/2). Terjadi aksi kejar-kejaran yang cukup dramatis antara petugas dengan pengendara mobil tersebut.

Sebelumnya petugas jaga main gate markas Unifil yang dipercayakan kepada Satgas Indo FPC melakukan pemeriksaan terhadap keluar masuknya kendaraan yang melintas di main gate tersebut namun disaat melakukan pemeriksaan terhadap sebuah mobil jenis sedan BMW dan menanyakan ID Card dn surat ijin masuk area Unifil (entry pass) pengemudi tersebut tidak bisa menunjukkan ID Card maupun entry pass bahkan pengemudi mencoba mempercepat laju kendaraannya dan menerobos masuk ke lingkungan Naqoura New Extention.

Minggu, 20 Februari 2011

Situasi Kemanan Di Lebanon Memanas, Alert Status Ditingkatkan Menjadi “Merah”


Lebanon, ( 19/2).         Konflik berkepanjangan antara Lebanon dan Israel nampaknya semakin sulit untuk dikendalikan akhir-akhir ini dan cenderung memanas. Pusat Operasi Gabungan (JOC) Unifil memberikan informasi kepada seluruh jajaran satuan yang berada dibawah Unifil dan menginformasikan bahwa situasi sedang memanas sehingga sesuai pertimbangan pimpinan tertinggi Unifil dalam hal ini Force Commander bahwa status keamanan yang selama ini kuning dinaikkan menjadi Merah.

Menidaklanjuti informasi tersebut Komandan Satgas Indo FPC Mayor Inf Henri Mahyudi melalui Pasipam Ops Kapten Laut (E) Berni H Hunsam menginstruksikan agar segera mengambil langkah yang harus ditempuh guna menyikapi kondisi seperti ini. Pasipam Ops segera beraksi membunyikan sirine sebagai alarm stelling sebagai tanda bahaya dibarengi teriakan pemberitahuan melalui speaker. Bunyi alarm tersebut segera ditanggapi oleh ratusan anggota satgas dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan lengkap dengan senjata plus perlengkapan pribadi seperlunya.

Sabtu, 19 Februari 2011

Hizbullah Ancam Duduki al-Jalil, Perbatasan Israel-Lebanon Tegang

Lebanon (18/2)    Kondisi Lebanon dan Rezim Zionis Israel kian memanas akibat perang verbal antara Gerakan Perlawanan Islam Hizbullah yang mengancam akan menduduki wilayah Jalil di Palestina pendudukan dan rencana Israel menyerang Lebanon. Fenomena ini terlihat dengan pergerakan di wilayah perbatasan Lebanon dan Israel. Militer Israel dikerahkan ke sekitar wilayah perbatasan dan sebaliknya militer Lebanon juga melakukan hal serupa.
 
Sebelumnya Israel khususnya Menteri Peperangan Ehud Barak mengancam akan menyerang kawasan Lebanon selatan dan Sekjen Hizbullah, Sayid Hasan Nasrullah mereaksi ancaman ini dengan berjanji membebaskan kawasan utara Palestina pendudukan jika Tel Aviv mengobarkan perang baru.
Dilaporkan pula Kamis (17/2) militer Israel disiagakan di perbatasan Lebanon dan sebaliknya militer Lebanon juga melakukan hal serupa. Sementara itu pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) meningkatkan penjagaannya dan siap mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. UNIFIL juga menghubungi komandan militer Israel dan Lebanon serta mengajak kedua pihak untuk berdamai.

Selasa, 15 Februari 2011

Komandan Satgas Indo FPC Ikuti Briefing Di FP Center


Lebanon (15/2) Komandan Satgas Indo FPC Mayor Inf Henri Mahyudi didampingi oleh Pasipam Ops Kapten Laut (E) Berny Hunsam mengikuti briefing di markas Force Head Quarter Support Unit (FHQSU) kemarin, Senin (14/2) yang diselenggarakan oleh Force Protection Center Chief. Briefing yang dipimpin langsung oleh Komandan Force Protection Center Chief Letkol Laut (T) Erwin C.Gora tersebut membahas rencana latihan kontijensi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Secara organisasi Force Protection Centre merupakan eselon pimpinan yang membawahi secara langsung dua Satgas Force Protection yang saat ini berasal dari Kontingen Garuda Indonesia dan Kontingen Ayabuan Srilangka. Force Protection Centre sendiri merupakan staf operasional Satgas FHQSU. Tugas pokok Force Protection adalah melaksanakan pengamanan Unifil Head Quarter dan pengawalan taktis Force Commander serta memiliki fungsi protokoler untuk kegiatan-kegiatan ceremonial di lingkungan Unifil HQ.

PERINGATAN MAULID NABI DI SUDIRMAN CAMP


Lebanon (14/2),       TNI dari berbagai macam kontingen dan satgas yang berada di Lebanon  malam ini  Senin malam, (14/2) merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang dipusatkan di Rubb Hall Sudirman Camp Naqoura Lebanon Selatan.

Acara yang dimulai pukul 19.00 LT atau pukul 24.00 WIB tersebut dihadiri oleh seluruh  Komandan Satgas dan para perwira serta anggota yang beragama muslim khususnya yang berada di wilayah Naqoura Camp dan Naqoura Extention/New Land antara lain dari Satgas Indo FHQSU, Satgas Indo FPC, CIMIC, Satgas Indomed, MCOU dan Staff Officer (SO) HQ Unifil.

Senin, 14 Februari 2011

Lebanon Lahirkan “Garuda Band”


 ("Garuda Band" saat latihan)

Naqoura (14/2)   Bagi kebanyakan orang, setiap anggota militer hanya dilatih untuk perang saja. Namun tidak demikian selalu benar  angapan itu. Selain perang TNI juga dibekali kemampuan khusus diluar kemiliteran dan kemampuan itu adalah bermain musik.

Di sela-sela kesibukan sebagai peacekeepers di Lebanon Satgas Indo FPC menyempatkan diri membina kemampuan anggota untuk bermain musik. Dibawah asuhan Wadan Satgas Indo FPC Konga XXVI-C2/Unifil Mayor Mar Edi Prayitno tentunya atas restu Komandan Satgas Mayor Inf Henry Mahyudi, anggota Satgas Indo FPC secara rutin tiga kali dalam setiap minggunya dilatih itu. Hingga saat ini kemampuan para personel Indo FPC meningkat tajam.

Bekerja sama dengan satgas tetangga dalam hal ini Satgas Indo FHQSU, Wadan Satgas dengan penuh semangat melatih para prajurit agar benar-benar mampu menjadi seorang pemusik. Latar belakang yang mendasari kegiatan tersebut menurut Mayor Mar Edi Prayitno adalah sebagai wahana hiburan dan menambah kemapuan prajurit khusunya di bidang musik. Musik itu asyik buat dinikmati dan ternyata jika dikenalkan dan dilatihkan dengan baik, musik bisa meningkatkan kemampuan otak dan pikiran bisa fresh, demikian ungkap Mayor Mar Edi Prayitno saat diwawancarai disela-sela latihan.

 ("Garuda Band" saat malam pergantian tahun baru 2011)
Hingga akhir triwulan pertama penugasan Satgas Indo FPC telah memiliki grup band sendiri dengan nama “Garuda Band”. Sengaja menyelipkan nama “Garuda” terinspirasi dari gaung “Garuda” yang selama ini menggelegar di masyarakat Lebanon dan dilingkungan Unifil.

Kebesaran nama “Garuda” yang sangat luar biasa itulah sumber isnpirasi utama yang digunakan sebagai nama grup band Satgas Indo FPC. Event-event  khusus grup band tersebut selalu dilibatkan guna memeriahkan acara misalnya, malam pergantian tahun baru 2011 lalu, malam perpisahan Satgas SO dan event-event lainnya. Semoga “Garuda Band” akan lebih maju. Salam Garuda !!!. (Info Ops/Goes-Noer)

Ada Kepentingan Internasional di Ahmadiyah




Naqoura (14/2)    JAKARTA--MICOM: Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi mengungkapkan adanya fakta menarik di balik aliran jemaah Ahmadiyah. Selain sarat agama, Ahmadiyah juga sangat kental akan nuansa politik. selengkapnya

Restorasi Selamatkan Negara Gagal

Naqoura (14/2)     "Tak Putus Dirundung Malang." Itulah judul novel karya sastrawan Sutan Takdir Alisyabana yang boleh dibilang menjadi frase yang tepat untuk menggambarkan situasi Indonesia saat ini.

Begitulah Ketua Wilayah Nasional Demokrat Jakarta Raya, Jeffrie Geovanie menilai kondisi Indonesia yang terus-menerus ditimpa bencana, baik bencana alam maupun sosial. Tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran, telah mengancam Indonesia jatuh menjadi negara yang gagal. selengkapnya


Mubarak Ingatkan Indonesia pada Soeharto

Naqoura (14/2)       Masuk sebagai pahlawan, keluar sebagai pecundang. Itulah kisah berulang kehidupan para pemimpin besar dunia yang terjebak dalam jabatan yang disandangnya. Kali ini, kisah itu menimpa Presiden Mesir Hosni Mubarak.
 
Meski terpisah jarak ribuan kilometer dan memimpin dua negeri yang jauh berbeda di zaman yang berbeda pula, kisah kehidupan Mubarak seperti mengingatkan pada kisah hidup presiden ke-2 RI, Soeharto.

Kedua tokoh itu memiliki latar belakang kehidupan yang hampir sama: meniti karier militer yang gemilang, naik ke pucuk kepemimpinan nasional setelah sebuah tragedi berdarah, berhasil memajukan negara masing-masing secara ekonomi, memerintah dengan tangan besi tetapi menikmati dukungan penuh negara-negara kampiun demokrasi dan penegak HAM dari Barat, serta bahkan terjatuh dari takhta dengan cara yang kurang lebih serupa.

AS “Jinakkan” Yordania Agar Tak Meledak

Naqoura (14/1)      Raja Yordania Abdullah II kemarin (Sabtu,13/2) bertemu Bill Burns, Deputi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk urusan Timur Tengah, guna membahas transformasi terbaru di Timur Tengah, terutama di Mesir, Tunisia dan perundingan dengan rezim Zionis Israel. 

Selain itu, Raja Abdullah II secara terpisah bertemu dengan Wakil Khusus Rusia urusan Timur Tengah, Alexander Saltanov. emua tahu bahwa tumbangnya Mubarak bukan hanya peristiwa dalam negeri Mesir semata. Revolusi di Negeri Piramida itu menjadi fenomena penting di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Sebagaimana jatuhnya rezim diktator Zine Al Abidine Ben Ali, yang dampaknya tidak terbatas di Tunisia saja, bahkan imbasnya mendorong rakyat Mesir menggulingkan pemimpin despotik, Hosni Mubarak. Bola api itu terus menggelinding kencang, dan kini kita menyaksikan aksi protes serupa dilakukan rakyat Aljazair dan Yaman menentang pemerintah mereka.

Yordania termasuk negara yang ketir-ketir menghadapi gejolak protes rakyatnya dan kelompok oposisi di negara ini. Abu Baker, Pemimpin Gerakan Ikhwanul Muslimin Yordania mengatakan, kelompok ini terpengaruh atas apa yang dilakukan rakyat Mesir menggulingkan rezim diktator. Seraya menyinggung penderitaan mayoritas bangsa Arab di bahwa tekanan penguasa mereka, pemimpin Ikhwanul Muslimin memperingatkan rezim-rezim di kawasan untuk mengambil pelajaran dari nasib diktator Mesir.

Statemen pemimpin Ikhwanul Muslimin ini menjadi sebuah ancaman serius bagi rezim monarki Yordania yang belum lama ini mengangkat perdana menteri baru untuk menunjukkan terjadinya reformasi di tubuh pemerintahan Amman.

Marouf Al-Bakhit, Perdana Menteri Baru Yordania yang baru dilantik pekan lalu, saat menyikapi lengsernya Mubarak mengatakan, Yordania menyadari perubahan yang terjadi di kawasan. Untuk itu pemerintah Amman melakukan reformasi politik dan ekonomi demi meningkatkan partisipasi rakyat.

Statemen Al-Bakhit menunjukkan bahwa pemerintah Yordania berupaya melakukan reformasi sebagai upaya untuk membendung munculnya revolusi rakyat di negara ini. Pemerintah Amman mengkhawatirkan gelombang protes rakyat di Timur Tengah dan Dunia Arab akan menghantam Yordania, dan isu ini menjadi agenda utama pertemuan Raja Abdullah II dengan utusan khusus AS dan Rusia.

Bill Burns mengungkapkan komitmen serius dan dukungan khusus pemerintahan Obama terhadap Yordania. Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah ini menegaskan dukungan Washington terhadap program reformasi Yordania. Dengan demikian, Burns menekankan bahwa dukungan Gedung Putih terhadap pemerintahan Amman dilakukan dengan syarat Yordania melakukan reformasi untuk mengontrol protes rakyatnya. Tugas Dewan Tinggi Militer Mesir yang memegang kendali pemerintahan transisi adalah melakukan reformasi, yaitu perubahan yang juga diharapkan Washington dilakukan oleh Yordania.(IRIB/Info Ops)

Mubarak Lengser, Israel Batal Serang Iran

Naqoura (14/2)      Koran Haaretz dalam artikelnya menekankan bahwa dengan runtuhnya rezim Mubarak di Mesir, Rezim Zionis Israel batal serang Republik Islam Iran.
 
Seperti dilaporkan Fars News, Aluf Benn dalam tulisannya bertajuk "Tanpa Mubarak, Serangan ke Iran Batal" yang dimuat Haaretz menekankan, Israel kesulitan kesulitan meluaskan pengaruhnya di wilayah timur dan rezim ini tidak bisa mengandalkan kesepakatan semu untuk bergerak di perbatasan sebelah barat. Koran ini menambahkan, mayoritas warga Israel di saat Mubarak memimpin Mesir dilahirkan di Israel atau hijrah ke Tel Aviv. Ini adalah realita yang ada dan ini adalah jasa Mubarak yang memberi ketenangan kepada Israel.

Aljazair Bergolak, 200 Ribu Pendemo Turun Jalan

Naqoura (14/2)    Aljazair bergolak menyusul rakyat Tunisia dan Mesir yang berhasil menggulingkan rezim mereka. Sebagaimana dilaporkan Koran Le Parisien, terbitan Perancis, lebih dari 10 ribu warga Aljazair menyemut di jalan-jalan utama ibukota negara ini, Aljiers. Mereka menyerukan demokrasi dan kebebasan.
Para pendemo berkumpul di Bundaran 1 Februari dekat Rumah Sakit Mostafa Pasha yang juga tempat perawatan Presiden Pertama Aljazair, Ahmed Ben Bella setelah kemerdekaan dari 132 penjajahan Perancis. Mereka bergerak dari bundaran itu menuju bundaran Syuhada. Para polisi pun menahan parta pendemo supaya tidak melanjutkan aksi mereka.

Kronologi 18 Hari Revolusi Mesir

Naqoura (14/2)         Revolusi rakyat Mesir yang berlangsung selama lebih dari dua pekan di berbagai kota negara ini akhirnya berhasil menamatkan usia rezim diktator pimpinan Hosni Mubarak, yang telah berkuasa selama 30 tahun. 
 
Berikut ini kronologinya:
25 Januari

Warga mulai berdemonstrasi menentang pemerintah yang diikuti ribuan warga di Kairo dan berbagai propinsi lainnya. Demonstrasi yang disebut dengan nama "Hari Kemarahan" itu berlangsung atas permintaan para aktivis Mesir melalui jejaring sosial Facebook.
Empat orang termasuk seorang aparat keamanan tewas dalam bentrokan antara para demonstran dan aparat. 

Sabtu, 12 Februari 2011

SATGAS FHQSU DAN SATGAS INDO FPC ADAKAN OLAH RAGA BERSAMA


Naqoura (12/2)    Untuk meningkatkan kekompakan TNI antar kontingen yang bertugas di Lebanon khususnya yang berada di lingkungan Unifil Head Quarter Naqoura, pada hari ini Sabtu (12/2) Satgas FHQSU dan Satgas Indo FPC mengadakan Olah raga bersama.

Kegiatan yang  dilaksanakan di Lapangan  Sudirman Camp Naqoura ini dihadiri langsung oleh Komandan Satgas FHQSU Kolonel Pnb Yulianta dan Komandan Satgas Indo FPC Mayor Inf Henri Mahyudi. Turut hadir pula dalam kegiatan ini adalah para perwira dan anggota dari masing-masing satgas. Kegiatan dibuka dengan apel bersama yang dipimpin langsung oleh Komandan FHQSU dan dilanjutkan senam poco-poco bersama yang dipandu oleh srikandi-srikandi Unifil diantaranya Serma Mahdalena, Serma Novi dan Serda Made. Kemudian kegiatan olah raga dilanjutkan pertandingan sepak bola dan bola voly gabungan para perwira dan anggota.

Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk meningkatkan kemitraan dan kekompakan antara satgas yang berada di Lebanon pada umumnya serta yang berada di lingkungan Unifil HQ pada khususnya.


Komandan Satgas FHQSU Kolonel Pnb Yulianta mengatakan, kegiatan olah raga bersama ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk membina dan meningkatkan kesegaran jasmani serta kesehatan personil satgas sehingga dengan kondisi tubuh yang sehat dan prima akan mampu melaksanakan berbagai tugas yang dibebankan oleh Unifil terhadap kontingen Indonesia.

Selanjutnya melalui kegiatan Olah Raga bersama ini diharapkan dapat meningkatkan solidaritas sesama anggota satgas dalam upaya menjaga perdamaian di wilayah Lebanon ini dengan harapan mudah mudahan kegiatan ini akan lebih mempererat hubungan silaturahmi antar sesama  anggota satgas bukan hanya di tingkat Pimpinan atau Perwira tetapi juga bagi seluruh anggota.

Ditempat terpisah Komandan Satgas Indo FPC Mayor  Inf Henri Mahyudi menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif sehingga kedepan akan diprogramkan untuk dapat dilaksanakan secara rutin yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Selain sebagai wahana kekompakan, pimpinan apel Kolonel Pnb Yulianta menyampaikan dilaksanakannya senam poco-poco bersama juga sebagai langkah awal latihan menghadapi event Indonesia Night yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2011 dimana dalam acara tersebut seluruh kontingen yang berada di wilayah Lebananon akan menampilkan seni budaya yang dimiliki Indonesia dihadapan Negara-negara lain yang tergabung dalam naungan Unifil.

Indonesia Night sengaja akan digelar sebagai media promosi budaya Indonesia ke hadapan dunia internasional melalui perwaklian masing-masing negara yang tergabung dalam Unifil sehingga diharapkan melalui media ini negara lain dapat lebih mengenal secara dekat tentang Indonesia.

Di akhir acara Komandan FHQSU mengambil kesempatan khusus foto bersama dengan para perwira satgas dan Wan TNI.(Info Ops FPC/Goes-Noer)

Jumat, 11 Februari 2011

11 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Vatikan Meraih Kemerdekaan 
 
82 tahun yang lalu, tanggal 11 Februari tahun 1929, dengan ditandatanganinya Perjanjian Lateran antara Vatikan dan Italia, kota Vatikan secara resmi meraih kemerdekaannya. Dalam gerakan penyatuan Italia pada tahun 1870, wilayah kekuasaan para pemimpin gereja juga dimasukkan ke dalam wilayah Italia. Namun, gereja Katolik Roma tidak menerima hal ini dan timbullah konflik antara gereja dengan kerajaan Italia yang akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran. Perjanjian ini ditandatangani oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Pius XI dan Benito Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III. Dalam perjanjian ini, Italia mengakui negara baru bernama Vatikan City yang berdaulat dan independen. Italia juga menjamin pelayanan publik di Vatican City. Perjanjian Lateran ini tetap diakui meskipun setelah perang Dunia Kedua, sistem kerajaan Italia berakhir dan berubah menjadi negara republik.

CIA: Kemungkinan Kuat Mubarak Mundur Malam ini

Naqoura (10/2)      Kemungkinan Mubarak akan mundur malam ini diperkuat oleh kabar dari Central Intelligence Agency (CIA). Direktur CIA Leon Panetta menyampaikan ada dugaan kuat Mubarak akan mundur Kamis malam ini.

"Saya mendapat kabar serupa. Ada kemungkinan kuat Mubarak akan turun malam ini," ujar Panetta seperti ditulis AFP, Kamis (10/2/2011).

10 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Perjanjian Paris antara Inggris dan Perancis
 
248 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1763, Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian yang oleh pihak Perancis sendiri dinamai "Perjanjian paris yang menyakitkan." Pihak Paris menamakannya demikian karena gara-gara perjanjian ini, sebagian besar kawasan koloni Perancis seperti yang ada di India dan Kanada akhirnya harus diserahkan kepada Inggris. 

Perancis terpaksa menerima perjanjian ini karena dalam beberapa peperangannya dengan Inggris di sejumlah kawasan Eropa, pihaknya mengalami kekalahan berturut-turut. Pada tahun-tahun itu, perekonomian dan militer Inggris memang sedang mengalami proses pelemahan. Setelah perjanjian itu dibuat, perang di antara dua kekuatan imperialis besar itu praktis berakhir, dan Inggris memulai masa kolonialisme di kawasan-kawasan Asia.

Rabu, 09 Februari 2011

9 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Pengiriman Tentara Perang AS Pertama ke Vietnam
 
46 tahun yang lalu, tanggal 9 Februari 1965, batalion pertama tentara perang AS dikirim ke Vietnam. Batalion ini merupakan pasukan pertahanan udara yang tergabung dalam korps marinir AS "Hawk". 

Pengiriman pasukan perang AS ini menimbulkan protes dari berbagai penjuru dunia, di antaranya demontsrasi di Moskow, yang diikuti sekitar 2000 orang dengan dipimpin oleh pelajar Vietnam dan China. Para demonstran itu juga menyerang Kedubes AS di Moskow.

Lebih Dekat Dengan Jurnalistik

Pengertian Jurnalistik

Secara etimologis, jurnalistik terambil dari bahasa Inggris journalistic, yang berasal dari kata journal atau du jour (bahasa Prancis). Artinya catatan atau berita harian, dimana segala berita pada hari itu termuat dalam lembaran (kertas yang tercetak).

Dari segi kegiatannya, jurnalistik adalah kegiatan kewartawanan dalam mencari, menyusun, menulis, menyunting, dan menerbitkan (mempublikasikan) berita di media massa (baik media massa cetak maupun elektronik).

Selasa, 08 Februari 2011

Ini Dia Alasan Mengapa Mubarak Enggan Lengser

Naqoura (8/2)   Terdapat banyak fakta di balik upaya Presiden Mesir Hosni Mubarak mempertahankan kekuasaan dan membayar kaum badui dan para preman untuk menyerang para demonstran di Bundaran Tahrir, Kairo.
 
Koran The Guardian terbitan Inggris dalam edisi terbarunya (8/2) menulis, Mubarak dan para kroninya telah bertahun-tahun menganggap Mesir bak milik pribadi dan saling berbagai sumber kekayaan negara ini. 

Politik privatisasi secara meluas telah mendatangkan keuntungan melimpah bagi Mubarak dan kroninya dari berbagai sektor. Sekelompok kecil pengusaha menunggangi aset-aset publik dan mendominasi pasar komoditi penting seperti besi, baja, semen, dan kayu. Pada saat yang sama, sektor industri dalam negeri yang dulu menjadi penopang ekonomi negara, semakin hari semakin terkikis. 

Pidato Sekjen Hizbullah Tentang Revolusi Mesir


Naqoura (8/2)    Sekjen Hizbullah Lebanon Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, revolusi rakyat Mesir memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perimbangan global dan regional, sebab revolusi ini sebagai peristiwa besar dunia, berdampak pada negara-negara besar dan kawasan. 
 
Sebagaimana dilaporkan IRNA dari Beirut, Sayid Hasan Nasrullah, Senin (7/2) dalam sebuah pidatonya, mengatakan, "Kita sekarang berkumpul dengan sebuah tujuan yang jelas, yaitu menyatakan solidaritas dan dukungan terhadap rakyat dan pemuda Mesir, sebagaimana sebelumnya kita juga mendukung rakyat Tunisia." 

Negeri yang Retak

Naqoura (8/2)     KEKERASAN terhadap kaum minoritas masih saja dipamerkan. Isak tangis anak-anak dan kaum wanita tertimbun oleh sorak kemenangan para perusuh. Pemerintah gagal menjadi pelindung kaum lemah dan malahan hanya menjadi penonton ketika hak-hak kaum minoritas diobrak-abrik.

Lagi-lagi, Jemaat Ahmadiyah menjadi sasaran kekerasan. Pada Minggu (6/2) sekelompok orang menyerang Jemaat Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tiga anggota Jemaat Ahmadiyah tewas, lima orang luka-luka, mobil dan rumah dibakar. Situasi mencekam. 

Militer Israel Desak Tel Aviv Persiapkan Diri Menghadapi Perang Penghabisan


Naqoura (8/2)      Panglima militer Israel mendesak Tel Aviv untuk mempersiapkan diri menghadapi perang besar menyusul gejolak yang muncul di Timur Tengah saat ini. 
 
Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi (7/2) mengatakan, demam revolusi di Timur Tengah, memaksa Israel untuk mempersiapkan diri menghadapi perang penghabisan di sejumlah wilayah. Demikian dilaporkan situs koran Yediot Aharonot.
Menurutnya, persiapan perang itu sangat urgen mengingat hubungan antara para pemain di kawasan. Ia menyebut kecenderungan masyarakat regional untuk bangkit melakukan revolusi sebagai sebuah fenomena radikal. Dikatakannya bahwa kamp para pemimpin moderat Arab telah melemah. (IRIB/Info Ops)

8 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Ratu Mary Dipenggal
 
424 tahun yang lalu, tanggal 8 Februari tahun 1587, setelah 19 tahun dipenjara, akhirnya Ratu Mary dari Skotlandia dijatuhi hukuman penggal atas tuduhan terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap Ratu Elizabeth Pertama. 

Ratu Mary adalah putri dari Raja James Kelima. Ia sangat berambisi untuk meraih tahta kerajaan Inggris yang saat itu masih dipegang oleh Ratu Elizabeth Pertama. Ia kemudian merencanakan kudeta atas Ratu Elizabeth Pertama, namun gagal dan akhirnya dihukum mati. Setelah Ratu Elizabeth Pertama meninggal tahun 1603, anak Ratu Mary, yaitu Raja James Keenam menggantikannya sebagai raja di Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.

Nasrullah Akan Tampil Mendukung Perlawanan Rakyat Mesir

Naqoura (7/2)    Sekjen Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah), Sayid Hasan Nasrullah, hari ini (7/2) akan menyampaikan pidato mengulas transformasi Mesir dan upaya rakyat negara itu untuk menggulingkan rezim diktator pimpinan Hosni Mubarak. 
 
Fars mengutip keterangan al-Intiqad net melaporkan, berbagai partai, kelompok, dan tokoh nasional Lebanon, mengimbau warga negara ini untuk berpartisipasi dalam menyampaikan solidaritas terhadap rakyat Mesir yang bangkit melakukan perlawanan terhadap rezim otokratis Hosni Mubarak. 

Acara solidaritas itu akan digelar pukul 15:00 waktu setempat di depan hotel Galeria. Dalam acara yang bertujuan mendukung dan memperkokoh muqawama di antara bangsa Arab itu, Sayid Hasan Nasrullah akan berpidato. (IRIB/Info Ops)

Kini Giliran Warga Zionis Gelar Demo

Naqoura (7/2)    Ratusan warga Israel menggelar aksi demo menentang kenaikan harga bahan bakar.
 
Kantor Berita al-Quds mengutip Maan News melaporkan, menyusul ledakan pipa gas Mesir-Israel ekspor gas ke kawasan Palestina pendudukan terhenti dan akibatnya harga bahan bakar di berbagai kota di kawasan pendudukan membumbung tinggi. Kenaikan harga bahan bakar ini membuat ratusan warga Zionis menggelar aksi demo menentang kenaikan tersebut.

Para demonstran dalam aksinya mengutuk strategi petinggi Israel dan menuntut penyidikan kasus ini secepatnya. Pemutusan ekspor gas dari Mesir ke Israel terjadi ketika beberapa hari sebelumnya di wilayah Palestina pendudukan digelar aksi demo menentang kenaikan harga bensin.

Arab Saudi Gandeng CIA, Inggris dan Israel Tumpas Revolusi Rakyat Mesir

Naqoura (7/2)    Berbagai laporan menyebutkan, Revolusi rakyat Mesir saat ini menjadi ancaman terbesar bagi Rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat (AS) sepanjang sejarah perpolitikan Negeri Piramida. Kondisi ini pun tidak dapat dibandingkan dengan era perang antara Israel dan Mesir di masa Presiden Gamal Abdel Nasser.
 

Trik Baru Mubarak Bujuk Demonstran

Naqoura (7/2)  Pemerintah Mesir dalam berbagai statemennya berupaya mempengaruhi gerakan perlawanan rakyat. Kairo baru-baru ini menyatakan bahwa kubu oposisi dan penentang pemerintah telah bersedia bekerjasama dengan pemerintah negara ini.
 
Perkembangan terbaru di Mesir menunjukkan bahwa Omar Suleiman, wakil Presiden Hosni Mubarak dalam statemennya mengklaim bahwa pihak-pihak yang berunding telah berhasil mencapai kesepakatan soal proses reformasi termasuk pembentukan komite pengkaji amandemen undang-undang dasar yang akan dibentuk bulan depan.

Perilisan statemen ini menimbulkan reaksi pedas dari kubu penentang penguasa. Para elit kubu anti Mubarak menuding Suleiman melancarkan rencana keji dengan mempropagandakan kerjasama antara oposisi dan pemerintah. Mohammad Misri, anggota Ikhwanul Muslimin menyebut statemen Suleiman masih jauh dari cukup.

Sementara itu, pemerintah Mubarak kemarin (Ahad 6/2) memulai perundingannya dengan kubu anti pemerintah. Perundingan ini berjalan di tengah-tengah penentangan para demonstran di bundaran al-Tahrir. Mereka menegaskan bahwa pihak yang bersedia menemui Suleiman hanya mewakili dirinya sendiri dan bukan wakil rakyat.

Di sisi lain, sejumlah warga Kairo berkumpul di depan gedung pemerintah dan menuntut pemerintah memberikan mereka tempat tinggal. Mereka mengancam akan bergabung dengan para demonstran di bundaran al-Tahrir jika tuntutannya ditolak. (IRIB/Info Ops)

AS Kirim Kapal Perang dan Ratusan Pasukan ke Mesir

Naqoura (7/2)                 Amerika Serikat mengirimkan kapal-kapal perang termasuk satu kapal dengan 800 pasukan, dan berbagai aset militernya ke Mesir.
 
Para pejabat di Washington telah menyatakan bahwa langkah ini dipersiapkan jika suatu saat warga Amerika harus dievakuasi dari Mesir.

Pentagon membantah asumsi bahwa Washington tengah mempertimbangkan intervensi militer di Kairo. Ditegaskan pula bahwa tujuan dari pengiriman armada perang itu semata-mata untuk mengevakuasi warga AS jika situasi di Mesir semakin memburuk.

Senin, 07 Februari 2011

7 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Edward G. Brown lahir ke dunia
 
149 tahun yang lalu, tanggal 7 Februari 1862, Edward G. Brown peneliti dan sastrawan Inggris terlahir ke dunia. Selepas menamatkan pendidikannya, dia mempelajari bahasa Tukri, Parsi dan Arab. Dia amat mencintai bahasa dan sastra Parsi dan oleh karena itu dia tinggal dalam waktu yang cukup lama di Iran. Setelah melakukan penelitian yang mendalam dan komprehensif dalam kesusasteraan Iran, dia kembali ke Inggeris dan menjadi pengajar bahasa Parsi di Universitas Cambridge. Sastrawan Inggris ini banyak menulis tentang peristiawa revolusi konstitusi Iran. Diantara karya Edward Brown yang lain ialah A Literary History Of Persia dalam empat jilid, A Year Amongst the Persians dan Sejarah Tabaristan. Dia meninggal dunia pada tahun 1925.

Minggu, 06 Februari 2011

Hamas Tolak Terlibat dalam Ledakan di El-Arish

Naqoura (6/2)       Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas), menolak tuduhan Israel soal keterlibatan gerakan ini dalam ledakan yang terjadi pada pipa saluran gas dari Mesir menuju Israel.
Koran trans-regional al-Quds al-Arabi (6/2) melaporkan, Hamas dalam statemennya menyatakan, "Kami menolak segala bentuk keterlibatan dalam berbagai peristiwa yang terjadi di Mesir." 

Ditambahkan pula, "Kecepatan rezim Zionis dalam mengemukakan tuduhan soal keterlibatan Hamas dalam ledakan yang terjadi di wilayah el-Arish, menunjukkan keterlibatan rezim penjahat Zionis yang bertujuan mengacaukan stabilitas Mesir dan merusak hubungan antara Mesir dan Hamas." 

Hamas menekankan bahwa pihaknya menolak segala bentuk campur tangan dalam urusan dalam negeri dan keamanan Mesir. "Kami tidak akan membiarkan tujuan utama yaitu mencapai kebebasan Palestina menyimpang dari jalurnya," tambah Hamas. Hamas balik menuding ledakan di el-Arish itu adalah ulah Israel dan lembaga-lembaga intelijennya. (IRIB/Info Ops)

50 Mahasiswa Indonesia di Mesir Digeledah

Naqoura (6/2)   Sebanyak 50 mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Mesir digeledah dan diperiksa oleh pihak keamanan Mesir pada Sabtu sore waktu setempat. Salah seorang mahasiswa Riau yang saat ini sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, Faisal Amri, mengatakan bahwa dirinya di geledah oleh pihak tentara Mesir.
 
"Kecurigaan akan Warga Negara Asing (WNA) yang saat ini ada di Mesir semakin menjadi-jadi, melampaui batas wajar," katanya kepada ANTARA melalui sambungan telepon di Pekanbaru, pada Ahad dini hari.
Beberapa di antara mahasiswa tersebut di antaranya ada yang berasal dari Jawa Tengah dan daerah lainnya di Indonesia. "Dari keseluruhan mahasiswa yang ada. Baru satu persen mahasiswa yang sudah dievakuasi," keluhnya. Diperkirakan masih terdapat sekitar 3.200 mahasiswa asal Indonesia yang masih berada di Mesir.

6 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Perang Jepang-Rusia Dimulai
 
107 tahun yang lalu, tanggal 6 Februari tahun 1904, perang Jepang-Rusia dimulai dengan adanya serangan dari tentara Jepang terhadap tentara Rusia yang berpangkalan di Cina. Sebelumnya, pada tahun 1895, Jepang berhasil mengalahkan Cina dan menduduki sebagian wilayah Cina. Perang Jepang-Rusia ini meletus sebagai akibat dari persaingan antara Rusia dan Jepang dalam memperebutkan Korea dan Manchuria. Sebelumnya, pada tahun 1898, Rusia menekan Cina untuk menyewakan pelabuhan Port Arthur yang sangat strategis, di utara Manchuria. Rusia pun kemudian berusaha memperluas wilayah pendudukannya di Manchuria. Di lain pihak, Jepang merasa lebih berhak atas Cina, termasuk Manchuria, karena kemenangannya dalam perang Cina-Jepang pada tahun 1895. 

Sabtu, 05 Februari 2011

Kini Giliran Warga Yordania Menggoyang Tahta Raja Abdullah

Naqoura (5/2)    Ratusan warga Yordania berkumpul di luar kantor perdana menteri di ibukota, Amman, menyerukan reformasi politik dan ekonomi yang luas dan cepat. Sekitar seribu demonstran berbaris menuju kantor perdana menteri seusai shalat Jumat dan mendesak Marouf Bakhit, PM Yordania yang baru diangkat, untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, Jumat (4/2).

Para demonstran mengatakan bahwa mereka menuntut reformasi pemerintah lebih dari sekedar penunjukan perdana menteri baru. Protes diselenggarakan oleh Front Aksi Islam (IAF), sayap politik Ikhwanul Muslimin Yordania.

Mesir Genting, Israel Gelar Latihan Perang!

Naqoura (5/2)       Israel menggelar latihan perang besar-besaran di Dataran Tinggi Golan yang direbutnya dari Suriah, menyusul memanasnya kondisi di kawasan. Manuver militer yang dimulai pada hari Rabu (2/2) melibatkan ribuan tentara dan ratusan tank serta helikopter dan pesawat tanpa awak. 

Latihan perang ini digelar di tengah eskalasi protes rakyat anti-rezim Mubarak yang melanda seluruh negeri. Sebagai sekutu utama Israel, rezim Kairo membantu Tel Aviv memblokade Gaza yang dihuni 1,5 juta warga Palestina sejak pertengahan Juni 2007 lalu.

Sebelumnya Kepala Bidang Politik dan Keamanan Departemen Pertahanan, Amos Gilad memperingatkan kemungkinan berkuasanya Ikhwanul Muslimin di Mesir. "Naiknya Ikhwanul Muslimin di Mesir akan merusak perimbangan politik di Timur Tengah,"tegas Amos, sebagaimana dikutip Palestine Today.

5 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Charles the Great Meninggal Dunia
1197 tahun yang lalu, pada tanggal 5 Februari tahun 814, Charlemagne atau Charles the Great meninggal dunia. Dia merupakan imperatur Eropa pada kurun pertengahan. Dia lahir pada tahun 742 di Perancis dan setelah kematian saudaranya, maka dia memegang jabatan sebagai raja pada tahun 771 di seluruh kerajaan Franks. Dia juga menumpas kerajaan-kerajaan rival dan memperluas tanah kekuasaannya. Dia merupakan raja pertama Eropa yang pada tahun 800 menerima mahkota kerajaannya dari Paus Leo lll. Dengan demikian Sang Raja memperoleh pula posisi yang sakral. Akan tetapi ia membasmi para penentang dan rakyat di negeri-negeri tetangganya, untuk mempertahankan dan semakin memperluas kerajaannya.

Thomas Carlye Meninggal Dunia

Hizbullah Beri Jaminan Kepada PM Baru

Naqoura (4/1)      Gerakan Hizbullah Lebanon berjanji akan membantu memuluskan jalan bagi Perdana Menteri terpilih Lebanon untuk membentuk pemerintahan baru. Janji itu disampaikan Sayyed Hassan Khalil, wakil Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrullah bidang politik kepada Perdana Menteri terpilih Najib Mikati. 

Menurut Khalil, pemerintah mendatang akan menyertakan semua faksi politik. Ditambahkannya, daftar menteri untuk pemerintahan mendatang sebaiknya disusun pada tahap akhir setelah faksi-faksi politik menetapkan nama masing-masing menterinya.
 
Mikati sendiri setelah menerima mandat untuk membentuk pemerintahan menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha mengajak seluruh faksi politik bergabung di kabinet yang dipimpinnya. Hal itu ia kemukakan saat bertemu dengan Presiden Michel Sleiman. Dalam pertemuan itu dibahas pula perkembangan terbaru dari lobi dan perundingan yang sudah dilakukan dengan para tokoh dari berbagai kubu politik baik dari kelompok 8 Maret maupun 14 Maret.

Jumat, 04 Februari 2011

Hosni Mubarak: "Saya Tidak Peduli Kata Orang"

 
Indo FPC-MICOM (4/2)     Presiden Hosni Mubarak tetap bersikukuh tidak mau lengser dari jabatan presiden yang telah diembannya lebih dari 30 tahun. Ia justru berkilah jika mundur, Mesir justru akan kacau.

"Kalau saya mundur hari ini, maka akan terjadi kekacauan. Saya tidak peduli dengan kata orang tentang saya. Saat ini saya peduli dengan negara saya," kata Mubarak dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi ABC Kamis kemarin, seperti dikutip Reuters, Jumat (4/2).

Pemerintah Amerika Serikat sendiri mencoba merayu Mubarak melalui pemangku utama pemerintahan Mesir agar presiden berusia 82 tahun itu mundur, agar tidak ada kerusuhan dan kekacauan di negara yang terkenal dengan warisan budaya dunia, Piramida.(Info Ops)

Pentingnya Peran Media Dalam Membentuk Opini (Rezim Mubarak Paksa Vodafone Kirim SMS Provokatif)

Naqoura (4/2)     Perusahaan Telekomunikasi Inggris, Vodafone, menyatakan bahwa pemerintah Mesir memaksa perusahaan ini untuk menyebarkan pesan pendek atau sms ke semua pelanggannya. Pesan pendek itu berisikan dukungan penuh atas rezim Mubarak. 
 
Vodafone memulai pengiriman sms ke semua pelanggannya sejak awal aksi demo massal di Mesir. Di antara pesan pendek tersebut adalah permintaan kepada para pendukung Mubarak supaya menghadapi para pengunjuk rasa.

Salah satu pesan pendek yang ada berisikan, "Pasukan keamanan Mesir meminta warga setia dan jujur supaya menghadapi para pengkhianat dan membela bangsa dan kemuliaan negara ini."

Menyusul pengiriman pesan pendek itu, perusahaan Vodafone mengeluarkan stetemen pada hari Kamis (3/2) yang isinya menentang pesan pendek yang bersisikan provokatif tersebut. (IRIB/Info Ops)

Israel Akui Mesir Tangkap Seorang Agennya

Naqoura (4/2)   Menyusul ditangkapnya seorang agen rezim Zionis Israel di Mesir, sumber-sumber pemberitaan mengutip para pejabat rezim ini, Israel tengah berusaha membebaskan beberapa agennya yang ditahan dalam bentrokan yang terjadi antara rakyat Mesir dengan pasukan keamanan Mesir.
 
Menurut laporan IRNA, Kementerian Luar Negeri Israel kemarin (Kamis, 03/2) mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengakui bahwa pasukan keamanan Mesir telah menahan seorang Israel dalam bentrokan hari Kamis. Pada hari itu terjadi bentrokan hebat antara warga Mesir yang tengah melakukan aksi demonstrasi dengan kaki tangan rezim Mubarak.

Media-media Israel saat mempublikasikan berita ini juga mengungkapkan bahwa sehari sebelumnya, (Rabu, 02/2) pasukan keamanan Mesir juga menangkap tiga wartawan dan seorang pemandu turis Israel di Kairo.

Sumber-sumber pemberitaan Israel mengatakan bahwa mereka yang ditangkap pihak keamanan Mesir masuk ke Israel tanpa mendapatkan visa dari Kedutaan Besar Mesir di Tel Aviv. Sebelumnya sumber-sumber pemberitaan juga telah mengkonfirmasikan masuknya agen-agen dan komando Israel di tengah-tengah para demonstran, bahkan disebutkan juga mereka yang mengatur aksi penyerangan ke Museum Nasional Mesir di hari pertama bentrokan di Bundaran Tahrir, Kairo. (IRIB/Info Ops)

4 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Imam Ridha Syahid
 
1229 tahun yang lalu, tanggal 30 Safar 203 Hijriah: Imam Ali bin Musa as atau lebih dikenali dengan Ridha merupakan keturunan dari Rasulullah saw gugur syahid. Imam Ridha lahir pada tahun 148 Hijriah di kota Madinah. Beliau menjadi imam setelah ayahnya Imam Musa Kazim as gugur syahid. Beliau dipanggil Ridha karena sikap rela dan gembira menerima apa yang dikaruniakan kepadanya.

Makmun, Khalifah Bani Abbas pada tahun 200 Hijriah memerintahkan Imam Ridha as untuk pergi ke Marw, yang terletak di tenggara Turkmenistan sekarang yang dulunya merupakan bagian dari Khorasan besar. Meskipun pada lahirnya Makmun melantik Imam Ridha menjadi penggantinya, tetapi sebenarnya dia berniat untuk memperkokohkan pemerintahannya sendiri. Dalam kondisi ini, Imam terpaksa menerimanya.

Kamis, 03 Februari 2011

Pentingnya Wawasan

Naqoura, Kamis (3/2)
Di edit dari berbagai sumber

Cara untuk meningkatkan dan memperluas wawasan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan carayang paling efektif adalah melelui pendidikan.

Menurut Makagiansar (mimbar pendidikan, 1989) agar kita dapat meningkatkan wawasan global, maka pendidikan memegang peranan penting. Memelui pendidikan maka anda harus mampu mengembangkan 4 hal seperti berikut.
  1. Kemampuan mengantisipasi (anticipate)
  2. Mengerti dan mengatasi situasi (cope)
  3. Mengakomodasi (accomodate)
  4. Mereoriantasi (reorient)
Nilai budaya yang merupakan identitas budaya harus kita pertahankan. Tetapi ada nilai yang perlu diubah atau disesuaikan dengan perkembangan. Pendidikan harus membuka wawasan anak didik dan mengembangkan nilai-nilai yang perlu dipertahankan. Sesuai dengan derasnya arus globalisasi, maka peran keluarga juag sangat besar.

Para Pendemo Diperingatkan Akan Dibantai Secara Massal

Naqoura (3/2)   Para pendemo tidak akan meninggalkan bundaran Tahrir sebelum Mubarak menyatakan mundur. Kondisi ini memancing pasukan keamanan bersikap brutal menghadapi para pendemo.
 
Berbagai cara telah ditempuh pasukan keamanan Mesir untuk membubarkan para pendemo. Seperti ditayangkan Televisi Aljazeera secara langsung, para polisi berpakaian preman dikerahkan. Selain itu, suara gemuruh genderang terdengar di bundaran untuk mengacaukan konsentrasi para pendemo. 

Tampak juga polisi berpakaian preman menunggagi kuda dan unta untuk masuk ke bundaran Tahrir. Namun langkah itu kemudian diketahui para pendemo. Para polisi berpakaian preman pun harus menghadapi perlawanan sengit dari para pendemo.

Yusuf Qaradawi Serukan Masyarakat Mesir Bergabung dengan Pendemo

Naqoura (3/2)     Bentrokan sengit antara pendemo dan pasukan keamanan Mesir menyebabkan ulama terkemuka Yusuf Qaradawi merasa prihatin. Keprihatinan itu disampaikan Qaradawi dalam wawancaranya dengan Televisi Aljazeera yang disiarkan secara langsung, Rabu Malam (2/2).
 
Dalam pernyataannya, Qaradawi mengkritik keras rezim Hosni Mubarak yang dinilainya telah buta dan dungu. Qaradawi di awal pernyataannya menegaskan bahwa para syuhada yang gugur dalam rangka menggulingkan rezim Mubarak tidak akan sia-sia.

Qaradawai juga menyerukan masyarakat Mesir supaya bergabung dengan para pendemo di bundaran Tahrir, Kairo. Masyarakat juga diminta supaya membantu dan menyembuhkan para pendemo yang terluka akibat bentrokann sengit yang terjadi pada hari Rabu (2/2). Di penghujung pernyataannya, Qaradawi mendoakan masyarakat Mesir yang telah bangkit melawan sosok Firaun modern. 

Hari Ahad lalu, Persatuan Ulama Muslimin Sedunia menyatakan bahwa para pendemo yang gugur dalam aksi demo karena tembakan peluru pasukan keamanan dihukumi sebagai syuhada di sisi Allah Swt. Pernyataan resmi organisasi ini yang juga berpusat di Mesir secara tidak langsung menyatakan fatwa jihad anti-rezim Mubarak.

Sementara itu, Syeikh al-Azhar, Doktor Ahmed at-Tayyeb, malah menganjurkan para penentang Presiden Hosni Mubarak supaya berunding dengan rezim berkuasa. Pernyataan Ahmed at-Tayyeb tak urung semakin mengobarkan kemarahan rakyat. (IRIB/Ajazeera/AR/Info Ops)