Jumat, 11 Februari 2011

11 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Vatikan Meraih Kemerdekaan 
 
82 tahun yang lalu, tanggal 11 Februari tahun 1929, dengan ditandatanganinya Perjanjian Lateran antara Vatikan dan Italia, kota Vatikan secara resmi meraih kemerdekaannya. Dalam gerakan penyatuan Italia pada tahun 1870, wilayah kekuasaan para pemimpin gereja juga dimasukkan ke dalam wilayah Italia. Namun, gereja Katolik Roma tidak menerima hal ini dan timbullah konflik antara gereja dengan kerajaan Italia yang akhirnya diselesaikan dengan perjanjian Lateran. Perjanjian ini ditandatangani oleh Kardinal Gaspari yang mewakili Pius XI dan Benito Mussolini yang mewakili Raja Victor Emmanuel III. Dalam perjanjian ini, Italia mengakui negara baru bernama Vatikan City yang berdaulat dan independen. Italia juga menjamin pelayanan publik di Vatican City. Perjanjian Lateran ini tetap diakui meskipun setelah perang Dunia Kedua, sistem kerajaan Italia berakhir dan berubah menjadi negara republik.

CIA: Kemungkinan Kuat Mubarak Mundur Malam ini

Naqoura (10/2)      Kemungkinan Mubarak akan mundur malam ini diperkuat oleh kabar dari Central Intelligence Agency (CIA). Direktur CIA Leon Panetta menyampaikan ada dugaan kuat Mubarak akan mundur Kamis malam ini.

"Saya mendapat kabar serupa. Ada kemungkinan kuat Mubarak akan turun malam ini," ujar Panetta seperti ditulis AFP, Kamis (10/2/2011).

10 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Perjanjian Paris antara Inggris dan Perancis
 
248 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1763, Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian yang oleh pihak Perancis sendiri dinamai "Perjanjian paris yang menyakitkan." Pihak Paris menamakannya demikian karena gara-gara perjanjian ini, sebagian besar kawasan koloni Perancis seperti yang ada di India dan Kanada akhirnya harus diserahkan kepada Inggris. 

Perancis terpaksa menerima perjanjian ini karena dalam beberapa peperangannya dengan Inggris di sejumlah kawasan Eropa, pihaknya mengalami kekalahan berturut-turut. Pada tahun-tahun itu, perekonomian dan militer Inggris memang sedang mengalami proses pelemahan. Setelah perjanjian itu dibuat, perang di antara dua kekuatan imperialis besar itu praktis berakhir, dan Inggris memulai masa kolonialisme di kawasan-kawasan Asia.