Naqoura (4/1) Gerakan Hizbullah Lebanon berjanji akan membantu memuluskan jalan bagi Perdana Menteri terpilih Lebanon untuk membentuk pemerintahan baru. Janji itu disampaikan Sayyed Hassan Khalil, wakil Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrullah bidang politik kepada Perdana Menteri terpilih Najib Mikati.
Menurut Khalil, pemerintah mendatang akan menyertakan semua faksi politik. Ditambahkannya, daftar menteri untuk pemerintahan mendatang sebaiknya disusun pada tahap akhir setelah faksi-faksi politik menetapkan nama masing-masing menterinya.
Mikati sendiri setelah menerima mandat untuk membentuk pemerintahan menyatakan bahwa pihaknya akan berusaha mengajak seluruh faksi politik bergabung di kabinet yang dipimpinnya. Hal itu ia kemukakan saat bertemu dengan Presiden Michel Sleiman. Dalam pertemuan itu dibahas pula perkembangan terbaru dari lobi dan perundingan yang sudah dilakukan dengan para tokoh dari berbagai kubu politik baik dari kelompok 8 Maret maupun 14 Maret.
Mengenai lobi Perdana Menteri terpilihi Najib Mikati dengan faksi-faksi politik 14 Maret yang pro Barat, koran al-Safir terbitan Lebanon menulis, perkembangan terbaru menyusul perundingan Mikati dengan kelompok 14 Maret menunjukkan bahwa kubu ini sudah melunakkan sikapnya. Sebelum ini 14 Maret menyatakan bahwa masalah senjata muqawama hanya bisa ditawar dengan mengikuti proses pengadilan internasional teror Rafik Hariri.
Nampaknya kondisi di Lebanon semakin mengarah kepada stabilitas berkat kebijakan bersikap para tokoh politik di negara itu. Sebab, instabilitas dan kekacauan hanya akan menghambat tercapainya kesepakatan nasional untuk membentuk pemerintahan nasional bersatu. Jika itu yang terjadi, maka musuhlah yang akan memanfaatkan kondisi untuk kembali menenggalamkan Lebanon ke dalam krisis dan ketidakamanan.
Dalam kaitan ini para tokoh dan pemimpin Hizbullah termasuk Sekjennya Sayyid Hassan Nasrullah berulang kali menegaskan bahwa kesepakatan dan kesatuan nasional adalah syarat utama membentuk pemerintahan. Nasrullah mengatakan, "Kami adalah anak-anak Lebanon yang tidak haus kekuasaan. Kami berusaha mengajak semua kubu dan faksi oposisi untuk bersama-sama menyampaikan tuntutan dan kemauannya. Inilah yang kami lakukan tanpa harus terlibat langsung dalam pemerintahan."
Nasrullah menyeru para tokoh politik Lebanon untuk membantu Najib Mikati membentuk pemerintahan baru. Ditambahkannya, kondisi Lebanon saat ini memberi peluang kepada kelompok oposisi untuk terlibat dalam pemerintahan dan berjalan seiring dengan pemerintah dalam membangun negara. Sekjen Hizbullah memperingatkan adanya upaya dari pihak luar khususnya negara-negara Barat dan regional untuk menghalangi atau menangguhkan terbentuknya pemerintahan baru. Nasrullah menegaskan, "Tidak ada yang diuntungkan oleh instabilitas politik di Lebanon. Musuh negara ini mengkhawatirkan terwujudnya persatuan nasional sebab hal itu menjadi ancaman bagi kepentingan ilegal mereka di Lebanon." (IRIB/Info Ops)