Senin, 31 Januari 2011

Besok, Jutaan Demonstran Berkumpul di Kairo

Naqoura (31/1)   Para penentang diktator Mesir meminta warga untuk mempersiapkan diri guna menggelar demo akbar di Kairo besok (Selasa,1/2). 
 
Sebagaimana dilaporkan IRNA, Senin (31/1), organisasi-organisasi koordinator aksi demo anti-Mubarak, meminta seluruh rakyat Mesir khususnya warga Kairo untuk mendemonstrasikan persatuan, kesatuan dan kekompakan mereka dalam menentang pemerintah Presiden Hosni Mubarak.

Puluhan ribu warga Mesir menentang jam malam dan tetap berada di jalan-jalan kota Kairo pada Sabtu, menuntut pengusiran Mubarak.

Jam malam di Kairo diabaikan oleh pengunjuk rasa yang marah membanjiri jalan-jalan di kota itu, dan meneriakkan "Turun, turun, Mubarak," dan "Jangan percaya Mubarak."
Pemberontakan di Mesir terinspirasi oleh protes di Tunisia, yang memaksa Presiden Zine El Abidine Ben Ali melarikan diri dari negara Afrika Utara itu. (IRIB/Info Ops)

Polisi Mesir Tak Segan Pukuli Para Demonstran Yang Shalat

Naqoura (31/1)   Televisi Aljazeera, Qatar menayangkan rekaman gambar mengiriskan di mana pasukan keamanan Mesir tidak memberikan ampun kepada para demonstran termasuk warga yang sedang menunaikan shalat berjamaah.
 
Rekaman stasiun televisi Aljazeera saat aksi demo hari Jum'at Kemarahan di Mesir menunjukkan bentrokan antara polisi dan warga di Kairo. Rakyat Mesir tetap melaksanakan shalat berjamaah Maghrib dan Isya di tengah-tengah kepungan polisi dan jilatan api. Saat mereka tengah beribadah, polisi dengan sadis menembakkan gas air mata kepada mereka.

Insiden ini terjadi di jembatan 6 Oktober di pusat Kairo. Selain menembakkan gas air mata, polisi juga memukuli para demonstran yang tengah shalat. Sementara itu, berbagai laporan menyebutkan sejak aksi demo Jum'at Kemarahan hingga kini tercatat 100 orang tewas dan 2000 lainnya terluka. (IRIB/Info Ops)

Mubarak Keluarkan Perintah Eksekusi Mati di Jalan-Jalan

Naqoura (31/1)  Presiden Mesir Hosni Mubarak memberikan perintah kepada militer negara ini untuk menembak warga. Berbagai laporan menyatakan bahwa pihak militer negara ini telah mendapatkan lampu hijau untuk menembak "jika perlu". 
 
Sementara itu, helikopter dan pesawat tempur pun dikerahkan di sejumlah titik dengan jumlah demonstran yang terus bertambah. Diperkirakan sekitar 75 ribu orang telah mengambil Bundaran Tahrir di pusat kota meskipun kawasan tersebut dikepung oleh militer. Demikian dilaporan koresponden Press TV (31/1). 

Sejak selasa pekan lalu, bentrokan antara demonstran dan polisi di Kairo, Suez dan Iskandariya telah menewaskan sedikitnya 150 orang dan mencederai ribuan lainnya.
Para demonstran hanya menyerukan satu tuntutan yaitu mundurnya Presiden Hosni Mubarak. Media-media lokal menyebutkan bahwa instruksi tembak mati itu dirilis setelah Mubarak bertemu dengan para panglima militernya di markas komando mereka. Pengerahan militer dimulai sejak Jumat pekan lalu mengingat aparat polisi sudah tidak mampu lagi mengatasi situasi. (IRIB/Info Ops)

Israel Kirim Senjata ke Mesir Untuk Menumpas Demonstran

Naqoura (31/1)  Berbagai laporan menyebutkan bahwa Israel telah menyuplai pemerintah Mesir dengan senjata di tengah perlawanan rakyat negara itu menuntut pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak.
 
Laporan tersebut menyusul percakapan telepon antara AS, Mesir dan Menteri Pertahanan Israel mengingat protes anti-pemerintah secara nasional di Mesir hari ini (31/1) telah memasuki hari ketujuh.

Menteri Pertahanan Mesir Mohamed Hussein Tantawi memperingatkan para demonstran yang berani melanggar jam malam. 

Pada hari Kamis (27/1), seorang menteri kabinet Israel yang tidak ingin namanya dipublikasikan kepada media Zionis menyatakan bahwa Presiden Mesir, Hosni Mubarak akan mampu memadamkan krisis berkat kecakapan militer kuat. Demikian dilaporkan The Washington Post. "Rezimnya (Mubarak) telah mengakar pada struktur militer dan keamanan," kata menteri Israel itu seraya menambahkan bahwa, mereka harus mengasah kekuatan, berkuasa di jalan dan melakukannya. Mereka (Mesir) cukup kuat untuk mengatasinya.

Skenario Berbahaya, Mubarak Kerahkan Penembak Jitu

Naqoura (31/1)  Seorang purnawirawan polisi Mesir, Omar Afifi, mengkonfirmasikan masuknya senjata-senjata dari Israel untuk membantai para pengunjuk rasa serta penempatan pasukan penembak jitu di gedung-gedung tinggi untuk meneror para pemimpin kelompok oposisi yang ikut dalam demonstrasi. 
 
Kantor Berita AFP melaporkan, Afifi dalam wawancaranya dengan televisi BBC bahasa Arab mengatakan, "Pemerintahan perang telah terbentuk di Mesir dan pemerintahan itu terdiri dari Wakil Presiden, Omar Sulaiman yang sebelumnya menjabat sebagai ketua dinas rahasia negara, dan Ahmad Shafik, Perdana Menteri Mesir. Saat ini pemerintahan tersebut tengah bekerjasama dengan musuh, Israel." 

Mesir Genting, SBY Perintahkan Evakuasi Udara

Naqoura (31/1)    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan semua warga Indonesia yang saat ini ada di Mesir dievakuasi lewat udara. Perintah ini menyusul kondisi terakhir di negara piramida yang semakin memburuk. "Untuk mengamankan dan menyelamatkan warga," katanya dalam jumpa pers seusai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (31/1).
Evakuasi akan dilakukan lewat udara, menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan pesawat-pesawat lain yang tersedia.

31 Januari Dalam Lintasan Sejarah



East India Company Berdiri
 
Tanggal 31 Januari tahun 1599, didirikanlah perusahaan dagang Inggris pertama di India atas perintah Ratu Elizabeth Satu. Perusahaan yang bernama East India Company ini diberi hak monopoli perdagangan Inggris di negara-negara Timur. EIC terdiri dari sekelompok pedagang London dan pejabat kota. Mereka membeli beberapa kapal dan memenuhinya dengan barang dagangan untuk dijual di Timur. Ketika pulang ke Inggris, mereka membawa lada dari Sumatra dan Jawa. Ekspedisi pertama mereka membawa keuntungan yang sangat besar dan EIC pun berkembang menjadi perusahaan besar. EIC selanjutnya berperan sebagai pembuka jalan bagi imperialisme Inggris di dunia timur, terutama di India.

Minggu, 30 Januari 2011

Kini Giliran Aljazair Bergolak

Naqoura (30/1)     Lebih dari 10.000 demonstran berarak di kota Bejaia di timur laut Aljazair memprotes kenaikan harga dan pengangguran. "Demonstran mencapai lebih dari 10.000 orang," kata Said Sadi, Pemimpin Partai Kampanye Kebudayaan dan Demokrasi (RCD), kepada AFP hari ini (30/1). Demonstrasi tersebut dikoordinasi oleh partai RCD.Mohamed Ikhervane, seorang anggota parlemen dari kubu oposisi RCD mengatakan, "Demonstrasi tersebut terinspirasi dari revolusi Tunisia yang berhasil memaksa mantan presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali lengser dari kekuasaan" 

Para demonstran itu berpawai secara damai dengan meneriakkan slogan "Demi perubahan total rezim!" Demonstrasi memancing pengerahan aparat keamanan. Namun demonstran dapat dibubarkan dengan tenang. Secara terpisah, lembaga Liga Aljazair untuk Membela Hak Asasi Manusia (LADDH) menyatakan akan menggelar pawai serupa di Algeria, pada 12 Februari mendatang.
Pemimpin LADDH, Mustapha Bouchachi mengatakan, pawai yang menurut rencana sebelumnya akan digelar tanggal 9 Februari itu diundur agar para buruh pekerja dan siswa dapat ikut ambil bagian. Sebelumnya, terjadi kerusuhan pada bulan Januari menyusul tuntutan masyarakat atas pengunduran diri pemerintah. Instabilitas tersebut menewaskan lima orang dan mencederai 800 lainnya.

Terinspirasi dari aksi bakar diri di Tunisia, dalam dua pekan terakhir tercatat sedikitnya delapan orang tewas karena membakar diri mereka. Namun pejabat Aljazair menyatakan bahwa beberapa kasus di antara aksi bakar diri itu diakibatkan gangguan mental. (IRIB/Info Ops)

Pasukan Komando Israel Masuki Kairo

Naqoura (30/1)    Laporan terbaru tentang kondisi di ibukota Mesir, menyebutkan bahwa sejumlah pasukan komando rezim Zionis Israel telah memasuki Kairo untuk menciptakan kekacauan dan mewujukan peluang untuk meneror dan membantai warga Mesir. 
 
Sumber-sumber terpercaya, Ahad (30/1) kepada IRNA mengatakan, dengan pengangkatan Kepala Dinas Intelijen Mesir, Omar Suleiman sebagai Wakil Presiden negara itu, pada dasarnya Presiden Hosni Mubarak telah memberi lampu hijau kepada Israel untuk mengintervensi krisis di negaranya. 

Seorang saksi mata dalam kontak telepon kepada wartawan IRNA di Ankara, mengatakan, serangan mencurigakan terhadap pusat-pusat bisnis dan perumahan serta teror atas orang-orang tertentu di Kairo, telah memunculkan kondisi yang tidak jelas. Ditambahkannya, isu ini mulai santer di tengah para demonstran Mesir bahwa anasir-anasir Israel telah menyusup ke tengah warga. Operasi ini bertujuan mengarahkan protes warga ke arah kekerasan dan perang kelompok dan sektarian. 

30 Januari Dalam Lintasan Sejarah


Periode Kepemimpinan Hitler Dimulai
Tanggal 30 Januari tahun 1934, Periode Kepemimpinan Hitler Dimulai. Rakyat Jerman yang kalah perang dunia pertama diliputi situasi perekonomian yang buruk dan situasi ini dimanfaatkan Hitler untuk meraih simpati rakyat melalui partai yang dipimpinnya, yaitu Partai Nasionalis Sosialis yang anggotanya disebut sebagai "Nazi", sebuah istilah yang berasal dari kata National. Hitler bergabung dengan partai ini sejak tahun 1919 dan menjadi ketuanya pada tahun 1921. Dalam pemilu 1930, Nazi berhasil meraih mayoritas kursi di Reichstag (perlemen Jerman) dan pada 30 Januari 1933, Hitler terpilih sebgai Kanselir Jerman. Sejak itu, Hitler melakukan berbagai kebijakan yang memperkuat kontrol di tangan Nazi. Dia membubarkan partai-parta sayap kiri. Lalu, pada bulan Juli 1933, Jerman dinyatakan sebagai negara satu partai. Pelayanan sipil dan pengadilan dibersihkan dari unsur non-Arya dan orang kiri. Pemerintahan direorgansiasi dan orang-orang Nazi dipekerjakan. Organsisi buruh dibubarkan diganti dengan organsiasi Nazi. Lebih jauh lagi, Hitler pun melakukan persiapan-persiapan perang Dunia II.

Selintas Sejarah Yahudi dan Zionisme

Naqoura (30/1)     Hampir setiap umat Islam jika ditanya perasaannya tentang kaum Yahudi pasti akan menjawab dengan geram dan marah. Penyebabnya adalah penderitaan mahaberat umat Islam Palestina. Kejahatan kemanusian luar biasa Negara Israel menyebabkan mayoritas umat Islam membenci umat Yahudi. Kebencian dan permusuhan ini bisa dipahami, tapi tepatkah semua orang Yahudi dimusuhi? Tidak semua orang Yahudi mendukung berdirinya Negara Israel dan setuju dengan ideologi zionis, yang telah melakukan kezaliman terhadap rakyat Palestina.
Silsilah Yahudi

Sabtu, 29 Januari 2011

Kedubes Mesir Untuk Indonesia Di Unjuk Rasa

 Naqoura (29/1)      Kedutaan Mesir di Indonesia dipadati para pengunjuk rasa pada hari Jumat (28 /1/2011. Demonstrasi itu digalang oleh VOP (Voic of Palestine) Jakarta dalam rangka mendukung para demonstran Mesir untuk meruntuhkan rezim Hosni Mubarak. 
 
VOP dalam sebuah statemennya menyatakan, "30 tahun rakyat Mesir di bawah kekuasaan diktator Hosni Mubarak. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Mubarak melanggengkan kekuasaannya dengan melakukan tekanan politik, penindasan dan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya sendiri. Hal ini dikarenakan Mesir adalah proxy AS dan Israel di kawasan Arab yang menjaga kelanggengan kepentingan AS dan penindasan Israel atas Palestina."

Bagian statmen lainnya menyebutkan, "Aksi unjuk rasa depan Kedubes Mesir ini bertujuan memberikan dukungan moril kepada rakyat Mesir, sekaligus belasungkawa atas para martir keadilan yang gugur di sana. Kami meminta otoritas Mesir untuk menghargai hak-hak manusia dalam menangani gejolak politik Mesir dan menghormati kehendaknya rakyatnya." (IRIB/Info ops)

29 Januari Dalam Lintasan Sejarah

Jean-Philippe Rameau Lahir
Tanggal 29 Januari tahun 1693, Jean-Philippe Rameau, seorang musisi terkenal Perancis, terlahir ke dunia di kota Dijon. Ayahnya, Jean Rameau adalah seorang pemain organ di beberapa gereja di Dijon. Dia mengajarkan musik kepada semua anak-anaknya, termasuk Jean-Philippe. Bahkan, Jean-Philippe menguasai not balok sebelum dia bisa membaca. Jean-Philippe kemudian juga menjadi pemusik di gereja-gereja Perancis. Karya-karya musiknya antara lain berjudul Laboravi clamans, yang dibuatnya tahun 1722 dan In Convertendo yang dibuatnya antara tahun 1713 hingga tahun 1715.

Libanon Terancam Perang Saudara Sunni-Syiah

Naqoura (28/1)       Protes jalanan membara kota Bairut 25-jan-2011. Menyusul jatuhnya PM Saad Hariri dari kelompok sunni digantikan Najib Mikati dari kelompok syiah. Protes pendukung Hariri meneriakkan yel-yel “Saad…Saad”, sambil menyerang mobil van yang diduga milik stasiun TV Aljazeera, serta menyerang para reporter. Gerakan protes anarkis diduga sebagai ungkapan kecemasan atas  naiknya Perdana Mentri dukungan hizbullah, kelompok syiah yang dibecking Syiria dan Iran. Sementara para demonstrator menginginkan Saad Hariri tetap duduk di pucuk pimpinan negara dengan dukungan Saudi dan Amerika.
 

Jumat, 28 Januari 2011

28 Januari Dalam Lintasan Sejarah

Peter The Great Meninggal
 
Tanggal 28 Januari tahun 1725, Peter Romanov, kaisar Rusia ketiga dari Dinasti Romanov, meninggal dunia pada usia 53 tahun. Peter the Great adalah pemimpin reformasi di Rusia. Dia mengundang insinyur-insinyur, pembuat kapal, arsitek, pengerajin, dan pedagang dari Barat untuk datang ke Rusia. Ratusan orang Rusia juga dikirimkan belajar ke Barat. Pada tahun 1700, ia memulai perang dengan Swedia, yang dinamakan "Perang Utara" Tujuan utama perang ini adalah meraih akses ke Lautan Baltik dan perdagangan di sana. Selama perang berlangsung, Peter membangun kota St. Petersburg di delta Sungai Neva, pada tahun 1703. 

Pada tahun 1712, Peter memindahkan ibukota Rusia ke St. Peterburg. Setelah berlangsung selama 21 tahun, Perang Utara berakhir pada tahun 1721 dengan kemenangan Rusia. Di tahun itu pula, Rusia dinyatakan sebagai imperium dan Peter mengangkat dirinya sebagai Kaisar. Di samping dikenal sebagai arsitek modernisasi Rusia, Peter The Great juga dikenal sebagai kaisar yang kejam dan berdarah dingin. Untuk membiayai reformasi di Rusia, ia menarik pajak yang besar dari rakyatrnya. Diapun membunuh missal para oposannya.

Kamis, 27 Januari 2011

27 Januari Dalam Lintasan Sejarah



Wolfgang Amadeus Mozart Lahir
 

Tanggal 27 Januari 1756, Wolfgang Amadeus Mozart, seorang musisi dunia termasyhur, terlahir ke dunia di kota Salzburg Austria. Sejak kecil, Mozart telah menunjukkan bakatnya yang besar di dunia musik. Dia mahir memainkan piano pada usia empat tahun, mulai mencipta musik di usia lima tahun, dan di usia muda ia telah mahir menguasai biola. 

Ayahnya, Leopold Mozart adalah seorang musisi dan ia mengajak Mozart yang baru berusia enam tahun, untuk melakukan tur musik keliling Eropa. Tahun 1767, pada saat Mozart berusia sebelas tahun, ia telah menulis karya opera pertamanya yang berjudul La Finta Semplice untuk dihadiahkan kepada kaisar. Sejak usia 25 tahun, Mozart menghabiskan usianya di kota Wina. Ia meninggal dunia pada usia 35 tahun dan dalam masa hidupnya yang singkat itu, ia menghasilkan karya musik yang sangat banyak banyak, yang paling terkenal adalah konser piano berjudul simfoni no 17 dalam G major, no. 20 dalam D minor, dan no. 21 dalam C major.

Sekjen Al-Ummah Lebanon: Hariri Bukan Wakil Ahli Sunnah !

Naqoura (27/1)     Sekjen Gerakan al-Ummah, Sheikh Abdel Naser El-Jabri meminta kepada Saad Hariri, Ketua Gerakan al-Mustaqbal untuk tidak lagi berbicara mengatasnamakan Ahli Sunnah Lebanon.
Sebagaimana dilaporkan Fars News hari ini (Kamis,27/1), Sheikh Abdel Naser El-Jabri menolak adanya perselisihan mazhab yang disebarkan sebagian orang terkait pemikiran, agama dan bahasa. "Aksi keonaran yang terjadi kemarin di jalan-jalan Lebanon tidak dilakukan oleh wakil-wakil Ahli Sunnah," tegas El-Jabri.

Sekjen Gerakan al-Ummah Lebanon ini menegaskan bahwa kelompok 14 Maret bukan wakil Ahli Sunnah Lebanon. Karena dalam organisasi ini ada banyak kelompok dan sebagian dari mereka ada yang bekerjasama dengan rezim Zionis Israel. "Kelompok 14 Maret selama ini tidak melakukan langkah-langkah positif bagi warga kawasan Akkar dan seluruh bagian Lebanon mulai dari Beirut dan utara hingga Beqaa dan selatan," jelas El-Jabri.

Sheikh Abdel Naser El-Jabri mengatakan bahwa Gerakan al-Mustaqbal ingin menghimpun Ahli Sunnah Lebanon pada seorang tokoh atau sebuah keluarga. Ia kemudian meminta kepada Saad Hariri untuk tidak berbicara mewakili seluruh Ahli Sunnah negara ini. (IRIB/Info Ops)

AS-Hizbullah Berebut Kementerian Pertahanan Lebanon

Naqoura (27/1)    Dalam aksi campur tangan terbaru AS di Lebanon, Washington menyebut jatuhnya Kementerian Pertahanan Lebanon kepada Hizbullah sebagai garis merahnya. AS bermaksud menekan Lebanon agar posisi menteri dari Hizbullah di pemerintah baru tidak bertambah banyak. 
 
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars, Kamis (27/1), sebuah sumber terpercaya yang dekat dengan koran al-Balad, Lebanon, mengatakan, Washington tidak ingin Hizbullah memperoleh kursi lebih banyak lagi dari pemerintah sebelumnya. 

Menurut sumber itu, AS tidak akan pernah menerima jika Kementerian Pertahanan Lebanon jatuh ke tangan Hizbullah. Ia juga menilai pemerintah yang dibentuk oleh Najib Mikati sebagai pemerintah sementara dengan tugas utama melawan putusan pengadilan internasional Rariq Hariri. 

Mikati hari ini memulai upayanya untuk melakukan penjajakan dengan parlemen guna membentuk pemerintah baru dan mengeluarkan Lebanon dari krisis. (IRIB/Info Ops)

Pendukung Hariri Serukan 'Hari Kemarahan' di Lebanon

 
Naqoura (27/1)   Pendukung dari pejabat Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri menyerukan sebuah “hari kemarahan” hari Selasa. Ini dilakukan pendukung Hariri sebagai aksi protes, setelah calon kelompok militan Syiah, Hizbullah untuk perdana menteri berhasil memperoleh dukungan mayoritas dari parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Para anggota parlemen Sunni pada hari Senin menuduh Hizbullah melakukan sebuah “kudeta” yang ditujukan untuk memaksakan sebuah pemerintahan agama mirip di Iran.
Mantan perdana menteri Najib Mikati berhasil meraih nominasi itu Senin setelah Hizbullah dan sekutu-sekutunya memberi dukungan mereka. Ia kini tampaknya memiliki dukungan dari 65 anggota parlemen dan memberinya sebuah mayoritas dalam badan dengan 128 kursi itu.

 
 Najib Mikati, calon dukungan Hizbullah, berhasil meraih dukungan mayoritas dari parlemen Lebanon.
Perkembangan ini datang tak lama setelah Hariri mengatakan ia tidak mau berpartisipasi dalam pemerintah baru yang dipimpin oleh kandidat dukungan Hizbullah itu.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika P J Crowley mengatakan Washington memantau perkembangan di Beirut. Tetapi Crowley menambahkan bahwa peran lebih besar dari Hizbullah akan mempersulit hubungan diplomatik serta berdampak pada bantuan Amerika.
Beberapa demonstran pro-Hariri yang marah dengan perkembangan baru ini telah membakar ban-ban mobil untuk meblokir jalan-jalan di ibukota Beirut.(Info Ops/voa)

Mikati Terpilih AS Mulai Kasak Kusuk!

Naqoura (27/1)     Amerika Serikat meluncurkan kampanye kotor menyusul terpilihnya perdana menteri baru Lebanon Najib Mikati. Washington menuduh Hizbullah memaksakan pengangkatan resmi baru-baru ini. 
 
Parlemen Lebanon baru-baru ini menyepakati pengganti kebinet pimpinan Saad Hariri, yang bubar pada 12 Januari lalu.Keputusan ini diambil setelah pertemuan dua hari pencalonan Mikati, yang mendapat dukungan dari kelompok oposisi di antaranya Hizbullah. Kemudian secara resmi diangkat dengan Keputusan Presiden Michel Sleiman. 

Rabu, 26 Januari 2011

Kepupusan Konspirasi Barat di Lebanon

Naqoura (26/1) Menyusul jatuhnya pemerintahan pimpinan PM Saad Hariri, Lebanon memasuki krisis baru. Krisis terbaru ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika Saad Hariri sejak awal bersedia mendengar suara dan imbauan dari kubu 8 Maret yang memintanya untuk bersikap independen, bukan mengekor kepada kebijakan Barat terutama AS. Keputusan Hariri untuk lebih mendengar suara AS daripada kubu-kubu politik dalam negeri disikapi tegas oleh Hizbullah dan koalisinya di kelompok 8 Maret. Mereka menarik 10 menteri dari kabinet dan seorang menteri lain yang ditetapkan oleh Presiden juga ikut mengundurkan diri. Pengunduran diri 11 Menteri secara konstitusional telah menjatuhkan keabsahan kabinet untuk melanjutkan tugas pemerintahan. Langkah 8 Maret adalah pesan terbuka kepada Hariri dan kelompoknya bahwa keputusan internal harus diambil di Lebanon bukan di Gedung Putih.
 

Sayid Hasan Nasrullah: Jangan Tikam Kami dari Belakang !!!


Naqoura (26/1)       Sekjen Hizbullah Lebanon, Sayid Hasan Nasrollah dalam pidatonya yang disampaikan pada Hari Arbain atau 40 Hari Kesyahidan Imam Husein as, kembali mengulas perkembangan terbaru di Lebanon. Dikatakannya, "Kita saat ini hidup dalam kondisi sulit dan sensitif. Untuk itu, kita membutuh perilaku dan pernyataan yang bertanggung jawab.
 
Menyinggung terpilihnya Najib Miqati sebagai perdana menteri Lebanon berdasarkan voting parlemen, Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, "Siapapun yang tidak mau berpartisipasi maka berikanlah kesempatan untuk pemerintah Miqati, walaupun hanya setahun. Setelah itu, silahkan untuk menghukumi pemerintahan tersebut. Adapun pengerahan massa ke jalan-jalan sama halnya dengan menolak aturan main demokrasi dan pergantian kekuasaan. Dengan kata lain, upaya itu sama halnya dengan mengatakan memilih saya atau tidak sama sekali."

Hizbullah Serukan Persatuan, Suporter Hariri Berulah Onar


Naqoura (26/1)     Hizbullah meminta Perdana Menteri baru Lebanon, Najib Mikati, membentuk pemerintahan persatuan nasional di saat para pendukung mantan perdana menteri Saad Hariri menebar keonaran.
"Hizbullah dan sekutu-sekutunya di Kelompok 8 Maret, yang meliputi Front Amal dan Gerakan Patriotik Bebas, akan mencoba membentuk sebuah pemerintahan persatuan nasional," demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah.
"Rakyat Lebanon memiliki kesempatan nyata untuk bersatu tanpa ada istilah pemenang atau kalah," kata Nasrallah kemarin (25/1).
Pemerintah yang dipimpin oleh Saad Hariri dari Kelompok 14 Maret bubar pada tanggal 12 Januari lalu ketika para menteri dari Kelompok 8 Maret mengundurkan diri dari kabinet. Pengunduran diri itu sebagai protes menyangkut masalah penyelidikan Pengadilan Khusus untuk Lebanon (STL) atas kasus teror mantan perdana menteri Rafiq Hariri. Hizbullah berpendapat bahwa STL merupakan bagian dari plot AS-Israel untuk menyerang muqawama.
Nasrullah mengucapkan terima kasih kepada pemimpin Druze, Walid Jumblatt, yang pekan lalu ia meyatakan akan mendukung Hizbullah dan aliansinya dalam perundingan di parlemen untuk memilih perdana menteri baru.
Jumblatt pernah menjadi sekutu utama mantan perdana menteri Lebanon Saad Hariri. (IRIB/Info Ops)

26 Januari Dalam Lintasan Sejarah



Camp David Ditandatangani
 

Tanggal 26 Januari 1978, perjanjian Camp David ditandatangani oleh Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin. Mediator dari kedua pihak adalah Presiden AS, Jimmy Carter.  

Dalam perjanjian ini, Israel bersedia mengembalikan Gurun Sinai yang didudukinya kepada Mesir sedangkan Mesir secara resmi bersedia mengakui negara Israel.
Ditandatanganinya Camp David oleh Mesir membuat negara-negara Aran dan muslim marah besar dan persatuan Arab melawan Israel menjadi pecah. Mesir pun kemudian diasingkan dari dunia Islam serta banyak negara-negara Arab dan muslim, termasuk Iran, yang memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Mesir.

Voting Parlemen: Saad Hariri Tersingkir, Miqati Unggul

Naqoura (26/1)    Pesiden Lebanon, Michel Sleiman mengakhiri lobinya dengan parlemen untuk merekemondasikan Najib Miqati sebagai perdana menteri negara ini. Pada akhirnya, parlemen mendukung Miqati untuk menjabat perdana menteri dengan 68 suara mendukung. Sementara itu, Saad Hariri, rivalnya hanya mendapat dukungan 60 suara. 

Menyusul berakhirnya lobi Sleiman dengan parlemen untuk merekemondasikan Miqati sebagai perdana menteri Lebanon, media-media massa Arab langsung memberitakannya dan mengulas perkembangan terbaru di Lebanon ini.

Setelah Miqati berhasil mengantongi suara mayoritas parlemen untuk menjabat perdana menteri Lebanon, Michel Sleiman memerintahkan Miqati untuk membentuk pemerintah baru Lebanon. Setelah pemerintah baru Lebanon terbentuk, Miqati akan menjadi perdana menteri resmi negara ini yang diberi mandat langsung dari Presiden Lebanon yang didukung penuh suara mayoritas Parlemen.

Selasa, 25 Januari 2011

Demonstran : Hizbullah Partai Setan!

Naqoura (25/1)    Lebih dari 500 orang berkumpul pada hari Senin kemarin (24/1) di utara kota Tripoli Libanon untuk mencela pengangkatan calon perdana menteri Najib Mikati yang didukung Hizbullah.

Pendukung Perdana Menteri Saad Hariri, pemerintah yang runtuh awal bulan ini, berkumpul di sebuah alun-alun kota meneriakkan "Keluar dengan Najib!" dan "Hizbullah, partai setan!" pada saat tembakan terdengar di daerah itu, seorang koresponden AFP melaporkan.

Para demonstran berjanji mereka akan kembali berdemo pada hari Selasa ini (25/1) atas desakan syaikh Sunni Muslim lokal.


Miliarder Najib Mikati, yang berasal dari Tripoli, digadang-gadang akan menggantikan Hariri yang didukung Saudi, setelah Hizbullah dan sekutu-sekutunya menyebut namanya pada hari Senin kemarin sebagai kandidat mereka untuk pemilihan perdana menteri mendatang.

Penggerebegan Teroris di Klaten

Naqoura-Lebanon (25/1)       Mabes Polri memastikan adanya penggerebekan terduga teroris di Sukoharjo dan Klaten, Jawa Tengah. Total yang ditangkap dari 2 lokasi tersebut adalah 6 orang.

"Ada 6 orang. Profesinya saya belum tahu," kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Selasa (25/1/2011).

Densus 88 Tangkap Seorang Tersangka Teroris di Jateng

Naqoura-Lebanon (25/1) Tim Densus 88 Polri, Selasa (25/1) menangkap Roki Apres Giyanto alias Antok, tersangka anggota teroris di Sleman, Klaten, dan Sukorharjo, Jawa Tengah.

"Penangkapan oleh Densus 88 Mabes di wilayah Polres Sukoharjo pada Selasa pukul 10.00 WIB," jelas Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, melalui pesan singkatnya, Jakarta, Selasa (25/1).

baca selengkapnya

Kubu Sunni Tolak Pemerintahan Hizbullah

Naqoura-Lebanon (25/1)    Para pendukung Perdana Menteri sementara Libanon Saad Hariri turun ke jalan memprotes upaya Hizbullah membentuk pemerintahan baru.

Para pengunjuk rasa, yang menuduh gerakan Islam Syiah itu merencanakan sebuah kudeta, memblokir jalan raya dan membakar ban mobil di beberapa kota sambil menghujat Hizbullah.

Sejumlah laporan mengatakan unjuk rasa pecah di kawasan yang didominasi warga Sunni.

Upaya Hizbullah membentuk pemerintahan baru muncul setelah kandidat mereka Najib Mikati memenangkan nominasi sebagai perdana menteri Libanon selanjutnya. baca selengkapnya

25 Januari Dalam Lintasan Sejarah

Arba'in Syahadahnya Imam Husein
Tanggal 20 Shafar tahun 61 hijriah, kafilah keluar Rasulullah yang selamat dari tragedi Asyura kembali ke Karbala. Peristiwa ini terjadi tepat 40 hari setelah tragedi itu berlangsung. Tanggal 20 Shafar kemudian dikenang oleh para pengikut Ahlul Bait sebagai hari "Arba'in" atau hari ke-40. 

 
Berdasarkan catatan sejarah, setelah berlangsungnya tragedi pahit Asyura, kafilah keluarga Rasulullah yang tersisa, di antaranya Imam Zainal Abidin yang saat itu tengah sakit keras dan putranya Imam Baqir, beserta kaum perempuan, digiring oleh pasukan Ibnu Ziyad sebagai tawanan. Di Kufah, mereka menggugah kesadaran masyarakat tentang hakikat yang sebenarnya terjadi di Karbala. Sebagaimana yang dicatat secara cermat oleh para sejarawan, terjadi banyak distorsi yang dibuat oleh Ibnu Ziyad dalam menutup-nutupi hakikat perjuangan Imam Husein dan sahabat-sahabatnya hingga gugur syahid di Karbala. 

24 Januari Dalam Lintasan Sejarah

Demonstrasi Perwira AU Iran


Tanggal 24 Januari 1979, rakyat kembali mengadakan demonstrasi besar-besaran menentang perintah Rezim Pahlevi yang melarang rakyat untuk melakukan pertemuan lebih dari dua orang. Dalam demonstrasi ini banyak rakyat yang gugur syahid akibat tindakan represif tentera Shah. 

Pada hari ini pula, sejumlah besar perwira Angkatan Udara turun ke jalan-jalan untuk berdemonstrasi dan menunjukkan kesetiaan mereka kepada Imam Khomeini. Di akhir demonstrasi, para perwira itu mengeluarkan resolusi yang berisi kecaman atas kejahatan Rezim Shah Pahlevi dan kesiapan mereka untuk mendukung Imam Khomeini.
Perjanjian Breda Ditandatangani

Antisipasi Perang Meletus, Militer Lebanon Berjaga-jaga!

Naqoura (25/1)        Militer Lebanon menyatakan memperketat keamanan untuk mencegah potensi ancaman di tengah krisis politik di negara itu menjelang pemilihan perdana menteri baru.  

Militer Lebanon kemarin (Senin,24/1) menegaskan eskalasi pengerahan pasukan dan meningkatkan keamanan dan stabilitas negara di tengah krisis politik saat ini. Militer meminta warga Lebanon untuk menunjukkan janggung jawab nasional dalam tingkat tertinggi. Militer juga menggarisbawahi akan bersikap tegas terhadap setiap usaha yang membahayakan keamanan, kebebasan dan stabilitas warga Lebanon. Lebanon bergulat dengan krisis politik terburuk sejak 2008, terutama dipicu provokasi Pengadilan Khusus yang didukung AS (STL). 

Kini, berbagai partai politik bernegosiasi untuk memilih perdana menteri baru menyusul bubarnya pemerintahan Saad Hariri. Presiden Lebanon Michel Sleiman mengadakan pembicaraan dengan parlemen pada hari Senin untuk memutuskan siapa yang harus menunjuk perdana menteri berikutnya. Sementara itu, Israel dilaporkan mempersiapkan upaya untuk mengambil keuntungan dari kekacauan politik di Lebanon dan memulai lagi serangan militer. 

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV Lebanon, analis politik Radwan Rizk mengatakan Israel serius mempertimbangkan invasi ke Lebanon selatan di tengah meningkatnya keprihatinan tentang pembentukan pemerintahan yang dipimpin Hizbullah di negara ini. 

Rizk menegaskan,"Israel mencari sekutu di dalam negeri Lebanon untuk mengambil alih pemerintahan. Namun ini hanyalah mimpi, karena kita tidak pernah akan membiarkannya terjadi!"(IRIB/Info Ops)

Hizbullah Usung Miqati Sebagai PM Lebanon



Naqoura, (25/1)      Kelompok-kelompok oposisi Lebanon telah mengumumkan pencalonan Najib Miqati untuk menjabat sebagai perdana menteri negara itu. Sebagaimana dilaporkan kantor berita ISNA, partai oposisi Lebanon dalam keterangannya, menyatakan, "Najib Miqati (55 tahun), yang pernah menjadi perdana menteri Lebanon selama tiga bulan pada April 2005, merupakan kandidat kelompok oposisi untuk kembali menduduki jabatan itu."
 
Situs televisi Aljazeera melaporkan bahwa Menteri Industri dan Perdagangan Lebanon Muhammad al-Safdi, Qasem Abdul Aziz dan Ahmad Karami, yang merupakan anggota parlemen, akan merestui pencalonan Miqati. Oleh karena itu, partai oposisi akan memimpin mayoritas di parlemen. 

Presiden Michel Sleiman kemarin, Senin (24/1) dan hari ini  memulai pembicaraan dengan fraksi-fraksi di parlemen untuk memperoleh suara mayoritas tentang pembentukan pemerintah baru Lebanon. 

Sebelumnya, Pemimpin Druze Lebanon Walid Jumblatt mengatakan, kelompoknya akan mendukung Hizbullah untuk memilih perdana menteri baru. Dalam sebuah konferensi pers belum lama ini, Jumblatt mengumumkan sikap politik untuk menjamin kesetiaan Partai Sosialis Progresif kepada Suriah dan muqawama.

Pernyataan itu semakin mempersempit peluang Hariri untuk kembali mencalonkan diri sebagai PM Lebanon dalam lobi parlemen hari ini. (IRIB/Info Ops)

Apa yang Akan Terjadi di Lebanon

(Ditulis oleh Franklin Lamb)
KRISIS pemerintahan Lebanon baru-baru ini sebenarnya berawal pada 14 Februari 2005, Hari Valentine sekaligus hari pembunuhan perdana menteri Lebanon Rafik Hariri dan 20 orang lainnya. Pemerintah Bush menyatakan Suriah bertanggung jawab. Dari peristiwa ini, pemerintah AS melihat adanya satu kesempatan untuk memaksa rezim Basyar Asad agar menanggalkan persahabatannya dengan rival abadi Washington di kawasan, Iran, dan mengakhiri dukungannya kepada gerakan Perlawnanan Nasional Lebanon yang dipimpin oleh Hizbullah.

Salah seorang penasehat hukum Departemen Luar Negeri AS di bawah Menlu Condoleezza Rice mengajukan sebuah ide untuk menggunakan Dewan Keamanan PBB untuk membentuk sebuah Pengadilan Khusus untuk Lebanon (Special Tribunal for Lebanon—STL) dalam rangka mengadili para pembunuh Hariri dan mendesak Suriah agar lebih kooperatif kepada proyek-proyek Israel dan AS di kawasan. Apa yang tidak dipertimbangkan pada saat itu, dan belakangan menjadi berkah dari sudut pandang Israel dan pemerintah Bush, adalah bocoran informasi STL yang mengklaim bahwa anggota-anggota Hizbullah mungkin juga terlibat dalam pembunuhan tersebut. Israel dan AS pun segera berubah haluan dan memutuskan untuk menggunakan STL yang baru terbentuk itu untuk menghancurkan Hizbullah sekali dan untuk selamanya, dan juga untuk mengoreksi perilaku Suriah, karena percaya bahwa pemerintah Suriah juga bisa didakwa.

Minggu, 23 Januari 2011

KESAKSIANKU ATAS KELICIKAN MALAYSIA MENJUAL SENI BUDAYA INDONESIA DI LEBANON

(Lebanon, Rabu 19 Januari 2011)
Entah aku akan memulai dari sisi mana dalam menuangkan kesaksianku ini, yang jelas tulisanku ini sabagai rasa kekecewaan dan amarah yang telah bercampur aduk. Suatu ketika tepatnya hari Minggu tanggal 15 Januari 2011 tepatnya di Mingy Street Naqoura Wilayah Lebanon Selatan saat aku sedang menikmati indahnya pantai kulihat serombongan TNI yang sedang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian dibawah naungan Unifil.

Pada saat itu aku sempatkan untuk mecoba mendekatinya dan akhirnya aku berbincang-bincang ngalor ngidul sebagai pembuka perbincangan. Dari perbincangan awal akhirnya aku ketahui bahwa meraka berencana menghadiri undangan malam apresiasi di Batalyon Malaysia yang juga tergabung sebagai pasukan perdamaian. Sengaja aku meminta turut bergabung dan akhirnya tanpa banyak berfikir panjang jadilah aku satu rombongan dengan pasukan TNI ke Camp nya satgas Malaysia yang berada kurang lebih 2 jam perjalanan dari Naqoura.

Kamis, 20 Januari 2011

INDO FP Coy Dibekali Ketrampilan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

 (foto by : Agoes)
 (foto by : Agoes)
Naqoura-Lebanon (19/1). Untuk meningkatkan kemampuan personil Satgas Indo FP Coy Konga XXVI-C2, Unifil memberikan kesempatan khusus untuk melatih tata cara dan prosedur penanggulangan kebakaran yang dilakasanakan di Fire Brigade Station/Unifil Naqoura Lebanon Selatan, Rabu (19/1). 

Latihan tersebut diikuti oleh 30 personel yang terdiri dari 19 personel Satgas Indo FP Coy yang dipimpin oleh lettu Inf Eka Wira dan 11 personel dari Satgas Indo FHQSU yang dipimpin oleh Kapten Dudy Hilmansyah. 

Tahapan latihan diawali dengan dengan pengetahuan teori dilanjutkan dengan latihan praktek pemadaman. Pada latihan teori tentang pemadaman, Instruktur Fire Brigade, Major Komarudin yang berasal dari negara Malaysia berkesempatan memberikan penjelasan tentang berbagai jenis alat pemadam kebakaran yang biasa digunakan untuk memadamkan kelas api tertentu, yaitu alat Pemadam Jenis Air/Water, yang digunakan untuk memadamkan api Kelas A berasal dari bahan kain, kertas, karton, kayu dan alat Pemadam Jenis Bubuk/Powder yang digunakan untuk memadamkan api Kelas A, B, dan C yang berasal dari bahan kain, kertas, karton, kayu, listrik, gas, dan bahan kimia serta alat Pemadam Jenis Karbon Dioksida / CO2 yang digunakan untuk memadamkan api Kelas B, dan C yang berasal dari gas, bahan kimia, listrik dan peralatan listrik.

Selain materi seperti tersebut diatas instruktur juga termasuk memperkenalkan beberapa peralatan keselamatan evakuasi disaat bahaya kebakaran terjadi, seperti perangkat alat-alat evakuasi korban, seperti masker pernafasan, serta alat-alat lain-nya.(Goes-Noer/Ba Info Ops)

 (foto by : Agoes)
 (foto by : Agoes)

Senin, 17 Januari 2011

DANSATGAS FHQSU PIMPIN UPACARA 17-AN DI LEBANON

Naqoura-Lebanon (17/1).    Komandan Satgas Indo FHQSU memimpin jalannya upacara 17-an di lingkungan Sudirman Camp Lebanon Selatan, Senin (17/1).

Panglima TNI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan oleh inspektur upacara bahwa upacara yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan memiliki makna yang penting diantaranya untuk mengingatkan kepada kita semua sebagai penerus akan memperjuangkan para generasi pendahulu yang melahirkan NKRI pada 17 Agustus 1945 dan sebagai sarana komando untuk menjalin komunikasi antara pimpinan dengan anggota dan satuan jajaran TNI.
 
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa saat ini kita berada pada awal dari program kerja TA. 2011 yang akan ditandai dengan rapim TNI tahun 2011 guna membahas dan menetapkan kebijakan Panglima TNI berkaitan dengan pembangunan kekuatan pokok minimum dan reformasi birokrasi TNI.

    Sebelum mengakhiri  amanatnya, inspektur upacara menyampaikan beberapa atensi Panglima TNI diantaranya  yang intinya bahwa kita semua harus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan wawasan serta ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan disipilin pribadi sebagai basis terwujudnya disiplin satuan, senantiasa menjaga dan memegang teguh komitmen netralitas politik tni, meningkatkan terus soliditas dan mengurangi/menyederhanakan kegiatan yang bersifat seremonial guna mencegah terjadinya pemborosan dalam rangka efisiensi dan efektifitas kegiatan  di jajaran tni.

Hadir dalam pelaksanaan upacara tersebut selain Satgas Indo FPC sebagai pasukan upacara juga dihadiri Satgas Indo FHQSU, CIMIC, Satgas Indomed, SO dan para pejabat dari masing-masing satgas khususnya  yang berada di lingkunan Naqoura Camp. (Goes-Noer/Bainfo Ops Indo FPC Konga XXVI-C2)

Sabtu, 15 Januari 2011

Asal Usul Zion



Nabi Daud AS, yang juga raja, menaklukkan bukit Zion yang merupakan benteng dari kaum Yabus. Nabi Daud AS tinggal di benteng itu dan diberinya nama: "bandar Daud" (Samuel II 5:7-9)

Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu: "Indahkanlah suaramu untuk Tuhan Yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11).

Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi Musa AS tidak sampai pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa AS adalah pemimpin pertama kaum Zionis.

Seperti Apakah Ideologi Zionis Itu?

Sebenarnya di kalangan umat Islam dan analis Arab sendiri terdapat perbedaan persepsi tentang esensi Zionis. Sebagian memandang bahwa Zionis adalah perangkat imperialisme "Barat"; pihak lain berpendapat Zionis sebagai proyek ekonomi Barat; yang lain mengatakan Zionis merupakan bentukan Yahudi-Eropa sebagai solutif atas problematika Yahudi di Benua Eropa; sebagian lagi menyatakan Zionis adalah perwujudan dari nasionalisme, budaya Yahudi; mayoritas gerakan Islam mengambil perspektif berbeda, dimana Zionis adalah representasi Yahudi — artinya keduanya satu wujud, hanya lain identitas— yang selalu menyulut konfrontasi terhadap Islam. 

Rabu, 12 Januari 2011

Tripartite Meeting Dikawal Ketat Oleh Indo FPC



Naquora-Lebanon (12/1).             Satu Tim Escort dari Satgas Indo FPC melaksanakan pengawalan terhadap Force Commander dalam rangka Tripartite Meeting yang dihadiri  oleh pejabat senior Lebanon Armed Forces dan Israel Defences Forces. Tripartite Meeting tersebut diselenggarakan untuk membahas UN Security Council Resolution 1701 terkait penempatan tanda batas yang jelas pada Blue Lines (perbatasan) dan daerah Al Ghajar (masih diduduki Israel) yang sebelumnya pernah dibahas pada medio Nopember 2010 lalu.

Satgas Indo FPC ikuti Induction Training



Naqoura-Lebanon (12/1).             Untuk kedua kalinya Satgas Indo FPC turut terlibat dalam kegiatan Induction Training yang dilaksanakan oleh Unifil.  Kegiatan Induction Training yang rutin dilaksanakan merupakan pengetahuan tambahan bagi para kontingen satgas yang baru tiba di Lebanon dalam melaksanakan misi perdamaian PBB.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari (11-13 Januari 2011), diikuti oleh beberapa perwakilan dari masing-masing negara yang tergabung dalam Unifil termasuk Satgas Indo FP Coy mengirimkan 2 wakilnya yakni Wadansatgas Indo FPC Konga XXVI-C2, Mayor Marinir Edy Prayitno didampingi Komandan Tim 2/Kawal Lettu Inf Eka Wira.
Beberapa materi yang diterapkan dalam Induction Training diantaranya meliputi :
  1. Pengenalan tentang perkembangan politik di Lebanon
  2. Conduct and Discipline
  3. Tugas dan mandat UNIFIL & UNSCR 1701
  4. Pengenalan budaya masyarakat Lebanon
  5. Gender in Peace keeping
  6. Diskusi pengamanan di daerah Naqoura Camp dan Naqoura Extention Camp
  7. Child Protection & Human Rights
  8. UN Values and Competencies & UN System
  9. ICRC Mandate and Activies in Lebanon
  10. Rules of Engagement / State of Alert
  11. Best Practices in Peacekeeping Operations serta Pengetahuan tentang Lebanese Army Force.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 empat hari dibagi dalam dua tahap yakni melaksanakan kegiatan Training Unit selama 3 hari didalam ruangan, dengan metode Briefing and Discuss dan melaksanakan Tour ke seluruh Area Operations di Lebanon. 

Dengan mengikuti Induction Training tersebut diharapkan dapat memperoleh gambaran tentang semua informasi up to date dan sistem yang berlaku dalam Area Operation UNIFIL serta dapat melaksanakan tugas operasi dengan sebaik-baiknya, dengan tetap berpegang pada aturan-aturan yang telah diberlakukan oleh UNIFIL sebagai pengendali seluruh Satgas perdamaian dunia, khususnya di Lebanon.(Goes-Noer/Bainfo)

Unifil Peringati Setahun Bencana Haiti



 Naqoura-Lebanon (12/1).       Setahun telah berlalu bencana yang memporak porandakan wilayah negara Haiti tepatnya tanggal 12 Januari 2010 pukul 16.45 waktu setempat tahun lalu. Ribuan masyarakat menjadi korban akibat keganasan tersebut dan tidak luput beberapa anggota PBB yang berasal dari berbagai negara turut menjadi korban.

Sebagai bentuk rasa keprihatinan terhadap peristiwa tersebut PBB dalam hal ini Unifil melaksanakan upacara memperingati setahun terjadinya gempa di Haiti yang dilaksanakan di Naqoura Camp Lebanon (Rabu, 12/1) dengan melibatkan beberapa satgas dalam naungan Unifil termasuk dua pleton upacara dari Satgas Indo Force Protection Company (Kontingen Garuda XXVI-C2).

Bertindak sebagai komandan upacara  yakni Komandan Satgas Indo FPC Mayor Inf Henry Mahyudi dengan inspektur upacara Unifil Force Commander Major General Alberto Asarta Cuevas dan dihadiri tamu undangan dari kalangan pejabat Unifil diantaranya Deputy Force Commander Brigjen Santi Bofanti, Komandan Satgas FHQSU Kolonel Pnb Yulianta dan para komandan satgas se-jajaran Unifil.


Minggu, 09 Januari 2011

Qindil: Awas ! AS Siap Pecah Negara Arab




Naqoura (9/1).     Mantan anggota parlemen Lebanon, Nasir Qindil memperingatkan rencana keji Amerika Serikat (AS) untuk memecah negara Arab demi kepentingan Rezim Zionis Israel.
 
Fars News hari ini (Ahad 9/1) melaporkan, Qindil seraya mengisyaratkan kondisi Sudan dan Mesir saat ini memperingatkan, strategi baru AS di kawasan Timur Tengah adalah memecah serta membagi-bagi negara Arab menjadi negara kecil untuk memudahkan pengawasan serta demi kepentingan Israel.

Nasir Qindil menambahkan, tahun ini adalah tahun tersulit bagi Lebanon selama sepuluh tahun terakhir, karena peta politik di kawasan telah berubah. (IRIB/GOES-NOER)

Main source: http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=28516:qindil-awas--as-siap-pecah-negara-arab&catid=17:berita3&Itemid=18

Rabu, 05 Januari 2011

Kontingen Itali Temukan Cluster Bomb

Naqoura (4/1).    Beberapa bom cluster telah di pinggiran kota Hinnieh dekat kota pelabuhan selatan Tyre Senin (3/1) oleh tim patroli dari kontingen Italia yang berfungsi sebagai bagian dari Pasukan Interim PBB di Lebanon (UNIFIL) khsusnya sector west.  

Ratusan masyarakat sipil wilayah Lebanon Selatan telah menjadi korban bom cluster saat dijatuhkan oleh Israel dalam masa perang yang biasa disebut perang 34 hari pada tahun 2006 saat musim panas.Kontingen Italia yang bertugas sektor barat dari misi penjaga perdamaian UNIFIL's bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk menyingkirkan desa munisi cluster.(Goes-Noer)