Senin, 25 April 2011

Kepala Biro Al-Jazeera Beirut Mengundurkan Diri

Lebanon (24/04)        Kepala Biro Aljazeera di Beirut, Ghassan Ben Jeddo mengundurkan diri dari jabatannya, sebagai bentuk protes atas bias media massa berbasis di Qatar ini atas liputan mengenai revolusi Timur Tengah. 
 
Wartawan senior kelahiran Tunisia ini mengundurkan diri awal April untuk beberapa alasan, terutama kurangnya profesionalisme dan objektivitas Aljazeera atas perlawanan rakyat negara-negara Timur Tengah, termasuk Yaman dan Bahrain.
"Ghassan Ben Jeddo menilai Aljazeera bias dan tidak lagi independen," tulis koran As-Safir, Lebanon.

Ben Jeddo menyebut Aljazeera meluncurkan kampanye kotor terhadap pemerintah Suriah, dan berubah menjadi "outlet propaganda." 

Difitnah, Hizbullah Justru Nasihati Sekjen PBB

Lebanon (24/04)     Ban Ki-moon, Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) baru-baru ini dalam sebuah pernyataan anti Hizbullah dan menyebut gerakan ini sebagai faktor utama masalah yang dihadapi Lebanon. Sekjen PBB ini juga meminta agar Hizbullah segera dilucuti persenjataannya.
 
Mereaksi pernyataan sepihak Sekjen PBB ini, Hizbullah menasihati Ban Ki-moon agar menjalankan perannya sebagai penjamin stabilitas keamanan internasional. Karena selama ini Ban dinilai Hizbullah tidak lebih dari eksekutor patuh seluruh perintah Amerika dan negara-negara Barat. Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon menyebut apa yang disampaikan Sekjen PBB sangat tidak bernilai. Menurut Sheikh Naim Qassem, terkait pelucutan senjata Hizbullah, Ban hanya pelaksana politik yang didiktekan rezim Zionis Israel dan para pendukung rezim ini.

Jihad Islam Minta Tangkap Dan Tahan Tentara Zionis

Lebanon (24/04)      Gelombang demonstrasi yang dilakukan oleh organisasi massa dalam dua hari terakhir  terjadi di beberapa tempat di wilayah Lebanon diantaranya Beirut, Tyre dan beberapa daerah di Lebanon bagian selatan.

Gerakan Jihad Islam di Beirut meminta kelompok-kelompok muqawama Palestina meningkatkan penangkapan tentara Zionis.

Seperti yang dikutip harian online "Palestine Today" dan “Lebanonnews” menyebutkan, Haitsam Abu Ghazlan (Gerakan Jihad Islam Beirut) meyakini bahwa satu-satunya jalan untuk membebaskan para tawanan Paletina adalah menahan tentara Zionis lebih banyak lagi". Pernyataan itu dikemukakannya dalam aksi mogok di depan kantor Palang Merah di Beirut dan beberapa tempat lainya. Dalam aksi mogok itu, hadir dan berpidato pula Marhaj Bashara mantan menteri kabinet Lebanon, Marwan Faris anggota parlemen Lebanon, Haaj Ataullah, Ketua Komisi Pembelaan Tahanan Palestina dalam gerakan Hizbullah.

Mereka menekankan perlawanan terhadap segala bentuk kerakusan Zionis serta menilai bahwa satu-satunya cara paling efektif untuk membebaskan tawanan Palestina adalah menahan tentara Zionis yang lebih banyak. (Info Ops)

Kamis, 21 April 2011

PBB Siap Kirim Bantuan ke Rakyat Libya


Lebanon, (21/04)  Badan-badan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang mempersiapkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Libya. Seperti dilaporkan Xinhua dari New York, juru bicara PBB hari Selasa (19/4) mengatakan badan-bdan resmi PBB tengah mempersiapkan bantuan untuk rakyat Libya di kota Misrata dan kota-kota lainnya.

PBB memperkirakan bahwa sejak meletusnya krisis dan peperangan di Libya pertengahan Februari lalu hingga saat ini sekitar 500 ribu orang telah meninggalkan negara itu dan sekitar 330 ribu orang mengungsi ke tempat yang aman di dalam negeri.

Dinas Rahasia Israel: Kami Tak Mampu Hadapi Hizbullah


Lebanon, (21/04)      Seperti kutipan media online Indonesiairib kemarin, Rabu (20/04) menjelaskan petinggi Mossad mengakui ketidakmampuan dinas intelijen Rezim Zionis Israel dalam menghadapi Hizbullah Lebanon. Diakui bahwa dinas intelijen Israel terjebak dalam friksi internal dan kebuntuan saat berhadapan dengan Hizbullah.

Laporan ini menambahkan, kelemahan intelijen Zionis dalam menghadapi kelompok perjuangan rakyat Lebanon yang dipimpin Hizbullah telah menimbulkan konflik internal tersendiri di lembaga keamanan dan militer rezim ini, yang memuncak setelah kekalahan memalukan di perang 33 hari, Juli-Agustus 2006.

Dalam beberapa bulan terakhir militer Lebanon dan Hizbullah berhasil membongkar sejumlah jaringan spionase Israel di wilayah selatan Lebanon. Lebih dari seratus orang ditangkap terkait tuduhan mata-mata untuk kepentingan Rezim Zionis Israel. (IRIB/Info Ops)

Sinergi TNI-Polri dan Kewaspadaan Atas Lembaga Islam Dukungan Arab


Lebanon, (21/04)          Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/4/2011), meminta TNI dan Polri bersinergi menumpas terorisme dan radikalisasi di Indonesia. Terlebih, belakangan ini marak terjadi aksi radikalisme dan terorisme, seperti yang terjadi di Cirebon. Ada pula bom buku yang sempat meresahkan masyarakat di Indonesia.

Kompas dalam situsnya menyebutkan, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono seusai rapat kepada para wartawan mengatakan, "Presiden meminta TNI dan Polri bersinergi. Yang lebih penting yang tadi ditekankan oleh Bapak Presiden adalah meminta bantuan bukan berarti tidak mampu. Itu yang paling penting. Tapi justru mensinergikan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki agar lebih efektif dalam menangani permasalahan".

Komandan Satgas FHQSU Hadiri Sri Lanka Medal Parade


Lebanon Selatan (21/04),- Komandan Satgas FHQSU Konga XXVI-C1/Unifil Kolonel Pnb Yulianta  menghadiri upacara Sri Lanka Medal Parade yang diselenggarakan di lapangan upacara Sudirman Camp Naqoura Lebanon Selatan, Rabu (20/04).

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, baik sipil maupun militer dari kalangan Unifil dan jajarannya khususnya yang berada di wilayah Lebanon Selatan termasuk Wadan Satgas Indo FPC Mayor Mar Edy Prayitno. Sementara inspektur upacara dijabat langsung oleh Force Commander, Major General Alberto Asarta Chuevas.

                                                

Dalam amanatnya Force Commander Major General Alberto Asarta Chuevas menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih kepada Kontingen Sri Lanka atas kontribusi dan kerjasamanya pada misi peacekeeping ini sebagai force protection Unifil HQ selama 6 bulan. Selain itu Force Commander juga  berpesan kepada seluruh Kontingen dalam jajaran UNIFIL pada umumnya, meminta agar tetap berpegang teguh pada komitmen untuk menjaga perdamaian di Lebanon sesuai mandat PBB.

Penyematan medali kepada 150 personel Satgas Srilanka FPC disematkan langsung oleh Force Commander dan beberapa pejabat penting Unifil. Selanjutnya rangkaian upacara diakhiri dengan defile pasukan serta defile kendaraan panser  dengan melintasi didepan mimbar utama sambil memberikan penghormatan kepada para tamu undangan. Tidak ketinggalan pula atraksi tambahan berupa atraksi K-9 (satwa) dengan menampilkan beberapa ketrampilannya.* (Goes-Noer/Info Ops) 

Rabu, 20 April 2011

Suka Duka Seorang Peacekeeper



Lebanon, 19 April 2011
(catatan dari seorang peacekeeper)

Saya tidak pernah sama sekali bercita-cita untuk menjadi seorang peacekeeper, bermimpi pun tidak. Tapi inilah kondisi yang saya hadapi saat ini. Semua saya lakukan sebagai bentuk loyalitasku terhadap perintah pimpinan yang dipercayakan kepada saya. Sebelum saya menjalankan misi kemanusiaan ini sebelumnya saya melalui mekanisme test  kelayakan untuk menjadi seorang peacekeeper terlebih dahulu yang diselenggarakan oleh Mabes TNI dalam hal ini PMPP (Pusat Misi pemeliharaan Perdamaian), kesatuan yang menangani dan menyelenggarakan tentang operasi-operasi yang berbau misi kemanusiaan.
 
Dari ratusan peserta seleksi yang berasal dari ke tiga angkatan (darat, laut dan udara) hanya seratus lima puluh yang dipilih dan dinyatakan lulus termasuk saya. Beberapa persyaratan tentunya telah saya penuhi sebagai kelengkapan administrasi diantaranya; surat keterangan berbadan sehat baik jasmani dan rohani, berkemampuan berbahasa Inggris dan komputer serta harus lulus dalam menjalani psikotes.
  

Senin, 18 April 2011

Upacara 17-An Di Lebanon Selatan

Naqoura-Lebanon (18/04).    Di awal bulan April ini, kita telah memasuki periode Triwulan II Tahun Anggaran 2011, yang berarti satu periode triwulan I tahun anggaran 2011 telah kita lewati. Dengan demikian masing-masing unsur kesatuan di jajaran TNI  harus sudah menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan Evaluasi Triwulan I, berdasarkan  pada Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI yang telah ditetapkan dalam Rapim TNI Tahun 2011.
Demikianlah salah satu kalimat pembuka dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Dansatgas FHQSU Kolonel Pnb Yulianta sekaligus Komandan Kontingen dalam upacara bulanan yang diselenggarakan di lapangan Sudirman Lebanon Selatan, Senin (18/04/2011)

Minggu, 17 April 2011

Indonesia dan Bom Bunuh Diri


Lebanon (17/04)    Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Masjid Polres Cirebon, Jumat (15/4/2011) menewaskan seorang pria yang diduga sebagai pelaku peledakan bom. Sekitar 27 orang yang menjadi korban akibat ledakan tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit, satu di antaranya Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.

Reaksi keras pun bermunculan dari para tokoh agama juga para pejabat pemerintah. Menteri Agama Suryadharma Ali mengutuk tindakan bom bunuh diri itu. Semuanya mengutuk. Apalagi sasarannya kali ini adalah masjid. Tak hanya itu, kejadian ini sekaligus juga membuat cemas masyarakat karena berhasilnya teroris menyusup ke dalam markas polisi.

Sabtu, 16 April 2011

Bentrokan Antar Militer di Yaman


Lebanon (16/04)    Televisi Aljazeera hari Sabtu (16/4) melaporkan bentrokan antara militer pro Ali Abdullah Saleh dan pendukung Komandan wilayah timur, Mayjend. Ali Muhsin al-Ahmar di sekitar Sanaa. Menurut sumber ini, bentrokan tersebut mengindikasikan melebarnya friksi di tubuh militer Yaman.

Berbagai laporan menunjukkan bahwa fenomena tersebut mengindikasikan perebutan pengaruh di tubuh militer Yaman dan upaya mereka mengokohkan posisinya di Sanaa, laporan IRNA hari ini.

Mayjend. al-Ahmar pada 23 Maret mengundurkan diri dari pemerintahan Abdullah Saleh. Aksinya tersebut sebagai protes atas pembantaian terhadap rakyat yang dilakukan pemerintah Saleh. Tak hanya itu, al-Ahmar juga bergabung dengan rakyat revolusioner. Keputusan al-Ahmar membelot ke rakyat dan meninggalkan Saleh diikuti oleh sejumlah personil militer lainnya. Mantan komandan wilayah timur ini menuding pemerintah berusaha meneror dirinya.

Jenderal Iran Ungkap Kedok AS di Timteng

Lebanon  (16/04)    Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan, invasi Arab Saudi ke Bahrain untuk membantu rezim Manama dalam menumpas pengunjuk rasa anti-pemerintah, bertentangan dengan hukum internasional.

"Invasi militer Saudi ke Bahrain bertentangan dengan hukum internasional dan ajaran Islam serta nilai-nilai kemanusiaan," kata Jenderal Yahya Rahim Safavi, Penasehat Militer Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, pada hari Sabtu (16/4).
Dia menambahkan bahwa invasi Saudi ke Bahrain telah menciptakan kebencian terhadap Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi di negara-negara regional.

Peta Politik dan Dilema NATO


Lebanon (16/04)    Para menteri luar negeri anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di penghujung sidang dua hari yang digelar di Berlin berjanji akan menjaga persatuan organisasi ini. Tak dapat dipungkiri, organisasi ini tengah menghadapi friksi serius. Para menlu anggota NATO menggelar sidang di Departemen Menlu Jerman, Berlin pada hari Kamis (14/4) dan Jumat(15/4). Dalam sidang itu dibahas tiga topik utama, yakni masalah Libya, penempatan sistem pertahanan di wilayah Eropa dan masalah Afghanistan.

Masalah Libya dan perkembangan terbaru di negara ini menjadi masalah terpenting dalam sidang itu. Para peserta sidang terlibat serius dalam perdebatan dan tarik-ulur pendapat. Meski NATO menjadi komando dalam serangan militer ke Libya, namun anggota-anggota organisasi ini berselisih pendapat. Sebagaimana diketahui, Jerman, Spanyol, Turki dan Polandia secara tegas menyatakan menolak intervensi militer ke Libya.

NATO Gagal, Perancis Bujuk Amerika Ikut Menyerang Libya


Lebanon (16/04)      Menyusul ketidakmampuan negara-negara Eropa dalam mencapai target dan tujuan mereka dalam serangan ke Libya, kini Perancis meminta bantuan agar Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam operasi militer rezim diktator Muammar Gaddafi. Namun permintaan itu ditolak oleh Gedung Putih.

Kantor berita INN (15/4) melaporkan, Menteri Luar Negeri Perancis, Alain Juppe, pasca sidang negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Berlin, Jerman, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak mempertimbangkan kebijakan militernya di Libya meski ada tuntutan dari negara-negara anggota NATO.

menyinggung pertemuan dengan sejawatnya asal AS, Hillary Clinton, Juppe menekankan, Washington menolak permintaan Eropa untuk ikut berpartisipasi dalam perang di Libya.Di lain pihak, Clinton mengatakan, "Militer Amerika Serikat hanya akan melanjutkan perannya di bidang dukungan logistik".

Perancis Akan Larang Shalat Berjamaah

Lebanon (16/04)       Pemerintah Perancis berniat kembali menggulirkan kebijakan anti-Islam setelah sebelumnya, undang-undang kontroversial larangan pemakaian jilbab, mendapat protes hebat dari umat Islam. Dengan alasan karena warga Muslim menunaikan shalat di pinggir jalan, pemerintah Perancis berniat membatasi kebebasan warga Muslim dalam menunaikan kewajiban agama mereka.

Menteri Dalam Negeri Perancis, Claude Guéant, yang dikenal sebagai salah satu politisi think-tank politik anti-Islam di negara ini, menetapkan peraturan baru melarang pelaksanaan shalat jemaah di pinggir jalan.

Kamis, 14 April 2011

Aparat Bahrain Blokade Gedung Perwakilan PBB di Manama

Lebanon (13/04)   Aparat keamanan Bahrain memblokade jalan-jalan menuju Kantor Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Manama, guna mencegah aksi mogok anggota keluarga para tahanan. 
 
INN melaporkan, aksi blokade itu dilakukan setelah para anggota keluarga para tahanan yang dibekuk aparat, berencana menggelar aksi mogok di depan Kantor Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain memblokade sejumlah desa dan kawasan, aparat keamanan Bahrain kini juga mengerahkan buldozer dan berbagai kendaraan berat lainnya untuk merusak mushalla dan masjid-masjid. 

Apa Tujuan Barat; Demokrasi atau Dolar?

Lebanon (13/04)    Majalah Der Spiegel dalam laporannya bertajuk "Demokrasi atau Dolar" menulis, "Barat di balik klaimnya mendukung demokrasi, berusaha menjual senjata dan mengeruk keuntungan besar." Terbukti bahwa senjata dari negara-negara Barat pengklaim demokrasi itu memenuhi gudang persenjataan negara-negara diktator sahabat Barat baik yang telah terguling maupun yang masih berkuasa.
 
Bersandarkan pada kunjungan delegasi para pengusaha industri persenjataan Inggris ke Timur Tengah, Speigel menekankan bahwa tujuan kunjungan itu adalah menjual senjata kepada rezim-rezim diktator Arab. Para delegasi itu, sebulan lalu menyertai kunjungan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, ke negara-negara Arab di sekitar Teluk Persia.
Ketika para anggota parlemen Inggris, mengecam Cameron karena dinilai terlalu ceroboh, Cameron dalam menjustifikasi kebijakannya itu mengatakan, "London telah mengambil sumpah dari para pembeli senjata tersebut untuk tidak menggunakan persenjataan produksi Inggris dalam melanggar HAM". 

Indo FPC Kembali Kawal Ketat Tripartite Meeting

Naquora-Lebanon (13/4).             Satu Tim Escort dari Satgas Indo FPC melaksanakan pengawalan terhadap Force Commander dalam rangka Tripartite Meeting yang dihadiri  oleh pejabat senior Lebanon Armed Forces dan Israel Defences Forces. Tripartite Meeting tersebut diselenggarakan untuk membahas UN Security Council Resolution 1701. 

Agenda kegiatan Tripartite Meeting dilaksanakan sebulan sekali di akhir bulan, mengingat banyaknya kegiatan yang dilaksanakan oleh Unifil pada bulan lalu maka baru bisa dilaksanakan pada bulan ini. (April-red)

Tim Escort yang di pimpin Kapten Psk Yohanes Mozes Paulus bekerjasama antaraTim Escort dari 2nd Force Protection Company (Srilanka FP Company Task Force) dikomandoi oleh Mayor Wiman dan Close Protection Team (CPT) dari Spanyol  melakukan pengawalan dari markas Unifil di Naqoura Old Camp hingga tempat diselenggarakannya Tripartite Meeting di UNP 1-32A.

Tripartite Meeting sangat penting untuk dilaksanakan demi kelangsungan stabilitas antara Lebanon dengan Negara tetangga Israel yang hingga saat ini masih belum ada titik terang. (Goes-Noer/Bainfo Ops)

Minggu, 10 April 2011

Lebanon Desak PBB Hentikan Aksi Spionase Israel



Lebanon (10/04)    Pemerintah Lebanon telah mengajukan protes kepada Dewan Keamanan PBB terkait kegiatan mata-mata rezim Zionis Israel di wilayah selatan negara itu.

Kementerian Luar Negeri Lebanon dalam suratnya, mendesak Sekjen PBB Ban Ki-moon untuk menekan Israel agar menghentikan aktivitas spionase di Lebanon, ujar koresponden Press TV pada hari Sabtu (9/4).
Kemlu Lebanon meminta PBB untuk mengambil tanggung jawabnya dalam memelihara perdamaian internasional dan menekan Israel agar meninggalkan kebijakan bermusuhan dan provokatif terhadap Lebanon.

Komunitas NU Protes Pengusiran Syiah di Sampang


Lebanon, (10/04)    Komunitas Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) yang berpusat di Jawa Timur menyatakan keprihatinannya atas diskriminasi atas kelompok Syiah di Sampang. Koordinator Presedium JIAD, Aan Anshori ketika dihubungi IRIB menjelaskan, "JIAD adalah komunitas independen yang melibatkan para santri, masyarakat NU dan aktivis LSM di Jawa Timur. Komunitas didirikan untuk menentang segala bentuk diskriminasi."
Sebagaimana dirilis situs resmi JIAD, komunitas ini mengeluarkan pernyataan yang menyikapi peristiwa yang terjadi di Sampang. 

Lintasan Sejarah 9 April

TNI AU Lahir

TNI AU lahir dengan dibentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada Tanggal 23 Agustus 1945, guna memperkuat Armada Udara yang saat itu berkekurangan pesawat terbang dan fasilitas-fasilitas lainnya. pada tanggal 5 Oktober 1945 berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) jawatan penerbangan di bawah Komodor Udara Soerjadi Soerjadarma.

Pada tanggal 23 Januari 1946 TKR ditingkatkan lagi menjadi TRI, sebagai kelanjutan dari perkembangan tunas Angkatan Udara. Pada tanggal 9 April 1946, TRI jawatan penerbangan dihapuskan dan diganti menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia, yang kini diperingati sebagai hari lahirnya TNI AU yang diresmikan bersamaan dengan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada 29 Juli 1947 tiga kadet penerbang TNI AU masing-masing Kadet Mulyono, Kadet Suharnoko Harbani dan Kadet Sutarjo Sigit dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan Belanda di tiga tempat, masing-masing di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Mesir kembali Memanas, Korban Berjatuhan

Lebanon, (10/04)    Korban tewas akibat tindakan keras aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa di Bundaran Tahrir, Kairo, Mesir, meningkat menjadi enam orang, setelah beberapa korban luka parah meninggal di rumah sakit. Tentara dan polisi menggunakan senjata dan pentungan untuk membubarkan beberapa ribu pengunjuk rasa, yang telah berkemah di tempat tersebut, ujar koresponden Press TV pada hari Sabtu (9/4).

Para saksi mata mengatakan suara tembakan terdengar di alun-alun Bundaran Tahrir. Para demonstran melawan tekanan apara yang berusaha membubarkan aksi protes. Mereka bersumpah untuk terus melanjutkan aksinya. Laporan sebelumnya mengatakan, dua orang tewas dan 18 lainnya luka-luka. Namun, sumber-sumber medis kini menyatakan bahwa angka kematian diprediksikan akan meningkat, karena beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.

Ribuan orang bergabung dengan pengunjuk rasa di bundaran bersejarah pada hari Sabtu. Mereka mendesak para penguasa militer untuk memenuhi seluruh tuntutan rakyat, termasuk mengadili Mubarak dan segera melimpahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Perkembangan ini terjadi dua bulan setelah revolusi rakyat Mesir berhasil menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak. (IRIB/Info Ops)

Militer AS Tidak Hengkang, Tentara Al-Mahdi Akan Diaktifkan

Lebanon, (10/04)    Puluhan ribu warga Irak turun ke jalan-jalan Baghdad memprotes kehadiran pasukan AS.
Seraya meneriakkan slogan-slogan anti-AS dan menyeru persatuan Syiah dan Sunni di Irak, para demonstran hari ini (Sabtu, 9/4) mendesak "penarikan segera pasukan AS". Demikian dilaporkan koresponden Press TV. 

Protes itu muncul setelah Menteri Pertahanan AS Robert Gates Kamis mengatakan bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan pasukannya di Irak setelah tanggal penarikan mundur yang disepakati yaitu hingga akhir 2011, jika pemerintah Irak meminta bantuan. Ulama Syiah Irak, Muqtada al-Sadr, hari ini menyatakan bahwa para pendukungnya akan terus melanjutkan resistensi terhadap militer Amerika jika tidak meninggalkan Irak hingga akhir tahun. 

Menurutnya, "Jika Amerika tidak meninggalkan Irak sesuai jadwal, kami akan resistensi dan memulai kembali kegiatan Tentara al-Mahdi". Jurubicara pemerintah Irak Ali al-Dabbagh mengatakan Jumat (8/9) bahwa Baghdad tidak ingin Amerika Serikat untuk mempertahankan pasukannya lebih di Irak lebih dari tahun 2011.

Dikatakannya, "Perdana Menteri Nouri Al-Maliki mengatakan kepada Menteri Pertahanan (AS) Robert Gates bahwa pemerintah Irak menentang segala bentuk kehadiran pasukan AS atau dari negara lainnya." Dalam perjanjian keamanan Baghdad-Washington (SOFA) yang ditandatanani pada 2008, telah ditetapkan bahwa pasukan militer AS ak sebelum tahun 2012. 

Amerika Serikat telah menyelesaikan operasi militernya di Irak selama musim panas tahun 2009. Sebagian besar tentara AS dijadwalkan akan meninggalkan Irak pada musim panas 2011. Berdasarkan laporan Associated Press, saat ini sekitar 47.000 tentara AS bertugas di Irak. Jumlah sebelumnya mencapai lebih dari 170.000 personil.Setidaknya 4.443 warga Irak tewas sejak invasi pimpinan AS pada tahun 2003. Data itu dirilis oleh www.icasualties.org independen.(IRIB/Info Ops)

NATO Salah Tembak Tapi Menolak Meminta Maaf

Lebanon, (10/04)     Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menyatakan tidak akan meminta maaf karena telah salah menembak tank-tank milik pasukan revolusioner di Libya timur. IRNA melaporkan, Russ Harding, Wakil Komandan NATO di Libya, Jumat (8/4) dalam konferensi pernya mengatakan, NATO sebelum operasi yang digelar hari Kamis (7/4), tidak mengetahui bahwa pasukan revolsioner juga menggunakan tank dalam pertempurannya melawan militer pro-diktator Muammar Gaddafi. 

Dikatakannya, "Tugas kami adalah menjaga nyawa warga sipil dan pasukan pro-Gaddafi biasanya menggunakan tank untuk menyerang warga." Di lain pihak, pasukan revolusioner Libya geram karena menjadi sasaran serangan NATO. Panglima pasukan revolusioner Libya, Abdul Fatah Younis sebelumnya telah menyatakan bahwa pihaknya telah mengumumkan pengerahan tank-tank milik pasukan revolusioner di garis depan medan tempur.Namun, Harding mengklaim bahwa kondisi antara kota Ajdabiya dan Brega, yang menjadi sasaran serangan udara NATO, sangat tidak jelas ditambah dengan kendaraan dan tank-tank yang bergerak ke segala arah. 

Ia mengklaim bahwa informasi yang diterima NATO menunjukkan bahwa tank-tank militer pro-Gaddafi menembaki warga sipil di kota Misratah dan pada hari Kamis (7/4) tank-tank tersebut bergerak di jalan-jalan.Pejabat tinggi NATO itu mengatakan, "Tampaknya serangan NATO Kamis itu telah merenggut nyawa sejumlah pasukan revolusioner yang berada dalam tank-tank. Namun saya tidak akan meminta maaf atas hal ini."(IRIB/Info Ops)

Sabtu, 09 April 2011

Jerman Siap Kirim Pasukan ke Libya


Lebanon, (08/04)    Pemerintah Jerman siap mengirim pasukan militernya ke Libya dalam menjalankan operasi kemanusiaan, dengan syarat parlemen negara ini menyetujuinya. IRNA (7/4) melaporkan, Berlin akan menyetujui program tersebut jika PBB meminta bantuan kepada Jerman untuk mengirim pasukan dalam rangka menjaga penyaluran bantuan kemanusiaan ke Libya.

Sebelumnya, kesepakatan tersebut juga telah dibahas oleh Uni Eropa pada 21 Maret lalu. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengungkapkan bahwa negaranya siap untuk berpartisipasi dalam operasi kemanusiaan di Libya jika pihak parlemen setuju. Sejumlah sumber Jerman menyatakan bahwa diperkirakan pengerahan pasukan militer ke Libya itu lebih mengacu pada upaya proteksi bantuan medis dan relokasi para pengungsi dari kawasan perang.
Dalam hal ini Westerwelle mengatakan, "Masalah terpentingnya adalah bahwa kami membantu manusia-manusia yang tengah menderita."(IRIB/Info Ops)

Israel Makin Brutal Serang Gaza


Lebanon, (08/04)   Jet tempur rezim Zionis kembali menyerang Jalur Gaza yang menyebabkan setidaknya dua warga Palestina gugur. "Serangan berdarah terjadi Jumat pagi (8/4) di daerah dekat perbatasan yang terletak di timur Khan Younis,"kata juru bicara layanan darurat kepada AFP.

Sehari sebelumnya, pasukan Israel menyerang Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai puluhan lainnya.

Israel meningkatkan serangannya ke Jalur Gaza, menggugurkan sedikitnya lima warga Palestina dan mencederai puluhan lainnya. Kemarin (7/4) Israel mengerahkan tank, kapal perang dan jet tempurnya secara serentak menyerang Jalur Gaza. Dua warga Palestina gugur syahid dan 25 lainnya cedera di kota Gaza. Dua warga juga gugur syahid dan 14 cedera di Rafah.

Gaza Diserang Lagi


Lebanon (08/04)         Israel meningkatkan serangannya ke Jalur Gaza, menggugurkan sedikitnya lima warga Palestina dan mencederai puluhan lainnya. Kemarin (7/4) Israel mengerahkan tank, kapal perang dan jet tempurnya secara serentak menyerang Jalur Gaza.
Dua warga Palestina gugur syahid dan 25 lainnya cedera di kota Gaza. Dua warga juga gugur syahid dan 14 cedera di Rafah.

Menurut keterangan seorang petugas medis, sebuah helikopter tempur Israel terbang di atas Gaza dan menembak mati pemuda berusia 17 tahun. Militer Israel mengaku bahwa serangan pasukan udara dan daratnya ke Jalur Gaza telah telah merenggut nyawa lima warga Palestina. Sumber medis Palestina mengatakan, sedikitnya 30 orang cedera dalam serangan pasukan Israel yang berlangsung selama tiga jam ke Jalur Gaza. Di antara korban cedera adalah seorang anak perempuan berusia 4 tahun. 

Wamenhan RI Lakukan Lawatan Ke Unifil


Lebanon, 08/04)  -  Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin beserta rombongan mengunjungi markas Satgas Indo FPC di Sudirman Camp Naqoura Lebanon Selatan, Kamis (07/04/2011)


Rombongan Wamenhan disambut oleh Komandan Satgas FHQSU Konga XXVI-C2/Unifil Kolonel Pnb Yulianta, DCO MTF Kolonet Laut (P) Bambang, DCO Sector East Kolonel Laut (E) Tedjo Eddy, Athan Ri untuk Cairo Kolonel Laut (P) Teguh Isgunarto, Dubes RI untuk Lebanon Bpk. Dimas Samoedra Rum, Wadansatgas Indo FPC Konga XXVI-C2/Unifil Mayor Mar Edy Prayitno dan segenap perwira Kontingen Garuda khususnya yang berada di lingkungan markas Unifil Lebanon Selatan diantaranya Staff Officer, Satgas Indomed, CIMIC, Special Staff of Forcer Commander, dan anggota satgas.

Jumat, 01 April 2011

Prajurit TNI Naik Pangkat Di Lebanon

Lebanon Selatan, ( 01/04)            -    Sembilas belas prajurit dari berbagai macam satgas Unifil khususnya yang bertugas di markas Unifil naik pangkat setingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya. Apel khusus laporan korps dilaksanakan secara gabungan di lapangan Sudirman Naqoura Lebanon Selatan, Jum’at (01/04).

Bertindak sebagai pimpinaan apel tersebut yakni Komandan Satgas FHQSU Konga XXVI-C1 Kolonel Pnb Yulianta. Dalam amanatnya, pimpinan apel  menyampaikan apresiasinya atas dedikasi seluruh prajurit yang naik pangkat dan menjelaskkan bahwa kenaikan pangkat ini bukan sekedar penghargaan atau pengakuan, melainkan amanah dari Bangsa dan Negara. Maka dari  itu harus diemban dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya, baik pada diri sendiri, keluarga dan organisasi atau TNI, terutama kepada bangsa dan negara serta Tuhan Yang Maha Esa.