Selasa, 26 Juli 2011

Kontingen Indonesia Di Inspeksi Oleh UNIFIL RCDT Team

Lebanon, (26/07)  Tim Inspeksi RCDT (Regional Conduct and Discipline Training) dari UNIFIL berkesempatan melakukan inspeksi langsung ke Kontingen Indonesia yang sedang bertugas di Lebanon. RCDT team merupakan salah satu lembaga dibawah UNIFIL yang bertugas monitoring pelaksanaan disiplin kerja dan perilaku setiap anggota baik militer maupun sipil yang harus dilakukan oleh setiap kontingen dalam jajaran UNIFIL.

Hizbullah: Kami Kini Lebih Mampu Kalahkan Israel

Lebanon, (25/07)          Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, Sayyid Hasyim Safiuddin mengatakan, muqawama setelah lima tahun kemenangan perang 33 hari saat ini mampu mengalahkan Rezim Zionis Israel dan memberi pukulan telak kepada rezim ilegal ini.
"Muqawama senantiasa mendapat ancaman baik dari sisi militer, ideologi dan propaganda menyesatkan," ungkap Sayyid Hasyim Safiuddin saat berpidato di daerah Bint Jbail, Lebanon Selatan Kamis (21/7) dan dilaporkan IRNA dari Beirut.
Ditambahkannya, seluruh upaya Rezim Zionis pasca perang 33 hari selalu gagal dan Israel tak mampu menang atas Hizbullah. "Israel dalam dua perang tidak mampu mengalahkan tekad kuat pejuang dan rakyat Lebanon di wilayah selatan, Beirut selatan, Bekaa dan seluruh wilayah negara ini. Hal ini disebabkan kami di dua perang tersebut menunjukkan ketangguhan sehingga mampu meraih kemenangan," tegas Sayyid Hasyim Safiuddin.

Petinggi Lebanon Ramai-Ramai Dukung Hizbullah

Lebanon, 25/07)    Ketua Partai Kebebasan Nasional Lebanon Michel Aoun hari Ahad (24/7) mengingatkan, masa depan negara ini dijamin oleh muqawama anti Israel. Aoun mengucapkan selamat atas peringatan kelima kemenangan muqawama dalam perang 33 hari di musim panas tahun 2006. Ia menegaskan eksistensi Lebanon bergantung pada perjuangan Hizbullah melawan kebijakan arogan Rezim Zionis Israel.
Aoun menambahkan, kita mampu mempertahankan negara karena kita memiliki pasukan seperti muqawama. Dibagian lain pidatonya, Aoun menandaskan, kini kita tengah menyaksikan saat-saat keterpurukan rezim penjajah Israel. Keruntuhan Israel dimulai dari perang 33 hari tahun 2006 di Lebanon. 12 Juli 2006, militer Israel menggelar perang besar-besaran di Lebanon, namun berkat perjuangan dan perlawanan gigih muqawama selama 33 hari, Israel bukan hanya dipaksa mundur, namun rezim ini pun mengalami kerugian cukup besar.

Tanpa Hizbullah, Lebanon Tidak Akan Bertahan

Lebanon, (25/07)      Politisi senior Lebanon menyatakan bahwa negara ini tidak akan mampu bertahan eksis dalam menghadapi agresi rezim Zionis Israel tanpa gerakan muqawama Hizbullah, dan masa depan Lebanon sangat berkaitan erat dengan gerakan tersebut.
Pemimpin Gerakan Patriotik Bebas (FPM) Michel Aoun, membicarakan berbagai fakta dalam Perang 33 Hari Israel-Hizbullah, dengan radio lokal (24/7) dan menyatakan, "Kita tidak akan mampu bertahan hidup sebagai sebuah negara tanpa kekuatan perlawanan ini atau tanpa dukungan gerakan muqawama." Demikian dilaporkan Daily Star terbitan Lebanon.
Ditambahkannya, "Dari sinilah formula itu muncul, yaitu gabungan antara militer dan muqawama. Keduanya bersatu dan saling terkait dalam melawan musuh."