Naqoura (5/2) Israel menggelar latihan perang besar-besaran di Dataran Tinggi Golan yang direbutnya dari Suriah, menyusul memanasnya kondisi di kawasan. Manuver militer yang dimulai pada hari Rabu (2/2) melibatkan ribuan tentara dan ratusan tank serta helikopter dan pesawat tanpa awak.
Latihan perang ini digelar di tengah eskalasi protes rakyat anti-rezim Mubarak yang melanda seluruh negeri. Sebagai sekutu utama Israel, rezim Kairo membantu Tel Aviv memblokade Gaza yang dihuni 1,5 juta warga Palestina sejak pertengahan Juni 2007 lalu.
Sebelumnya Kepala Bidang Politik dan Keamanan Departemen Pertahanan, Amos Gilad memperingatkan kemungkinan berkuasanya Ikhwanul Muslimin di Mesir. "Naiknya Ikhwanul Muslimin di Mesir akan merusak perimbangan politik di Timur Tengah,"tegas Amos, sebagaimana dikutip Palestine Today.
Dua hari lalu, Kementerian Luar Negeri Israel mengeluarkan statemen yang mengakui bahwa pasukan keamanan Mesir menahan seorang Israel dalam bentrokan hari Kamis lalu. Pada hari itu terjadi bentrokan hebat antara warga Mesir yang tengah melakukan aksi demonstrasi dengan kaki tangan rezim Mubarak.
Berbagai sumber pemberitaan melaporkan masuknya agen dan komando Israel di tengah-tengah para demonstran. Bahkan disebutkan, mereka mengorganisir aksi penyerangan ke Museum Nasional Mesir pada hari pertama bentrokan di Bundaran Tahrir, Kairo. Protes rakyat Mesir yang memasuki hari ke-11 bersamaan dengan demonstrasi anti-pemerintah di Yaman dan Yordania.
Demontrasi rakyat di Mesir dipicu revolusi rakyat baru-baru ini Tunisia, yang mengakhiri kekuasaan 23 tahun mantan Presiden Zine El Abidin Ben Ali.(IRIB/Info Ops)
The news sent by email and link