Naqoura (8/2) Terdapat banyak fakta di balik upaya Presiden Mesir Hosni Mubarak mempertahankan kekuasaan dan membayar kaum badui dan para preman untuk menyerang para demonstran di Bundaran Tahrir, Kairo.
Koran The Guardian terbitan Inggris dalam edisi terbarunya (8/2) menulis, Mubarak dan para kroninya telah bertahun-tahun menganggap Mesir bak milik pribadi dan saling berbagai sumber kekayaan negara ini.
Politik privatisasi secara meluas telah mendatangkan keuntungan melimpah bagi Mubarak dan kroninya dari berbagai sektor. Sekelompok kecil pengusaha menunggangi aset-aset publik dan mendominasi pasar komoditi penting seperti besi, baja, semen, dan kayu. Pada saat yang sama, sektor industri dalam negeri yang dulu menjadi penopang ekonomi negara, semakin hari semakin terkikis.