Jumat, 11 Februari 2011

10 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Perjanjian Paris antara Inggris dan Perancis
 
248 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1763, Inggris dan Perancis menandatangani perjanjian yang oleh pihak Perancis sendiri dinamai "Perjanjian paris yang menyakitkan." Pihak Paris menamakannya demikian karena gara-gara perjanjian ini, sebagian besar kawasan koloni Perancis seperti yang ada di India dan Kanada akhirnya harus diserahkan kepada Inggris. 

Perancis terpaksa menerima perjanjian ini karena dalam beberapa peperangannya dengan Inggris di sejumlah kawasan Eropa, pihaknya mengalami kekalahan berturut-turut. Pada tahun-tahun itu, perekonomian dan militer Inggris memang sedang mengalami proses pelemahan. Setelah perjanjian itu dibuat, perang di antara dua kekuatan imperialis besar itu praktis berakhir, dan Inggris memulai masa kolonialisme di kawasan-kawasan Asia.

Perjanjian Damai PD II Ditandatangani 
64 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1947, ditandatangani perjanjian damai di antara negara-negara yang tergabung dalam blok Sekutu dan Axis dalam Perang Dunia Kedua. Penandatangan perjanjian damai itu adalah negara-negara pemenang perang, yaitu Amerika, Rusia, Inggris, dan Perancis, serta negara-negara yang kalah perang, yaitu Italia, Finlandia, Polandia, Hongaria, Rumania, dan Bulgaria.

Dimulainya "Era Mc Carthysme" di AS
61 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1950, Joseph Mc Carthy, seorang senator AS yang berasal dari Partai Republik, mengajukan 205 daftar nama orang-orang yang ia sebut sebagai penganut faham komunisme dan mata-mata bagi Uni Soviet. Sejumlah tokoh, seniman dan pegawai pemerintahan yang dimasukkan oleh Mc Carthy ke dalam daftar nama itu akhirnya dipenjara atau diasingkan. Diantara tokoh yang menjadi korban tuduhan Mc Carthy adalah bintang film Charlie Chaplin. Lebih dari dua ribu pegawai negeri AS juga dipecat akibat tuduhan Mc Carthy itu. Setalah empat tahun berlangsung, era yang disebut sebagai "Mc Cartysme" itu berakhir setelah senat AS dikuasai oleh Partai Demokrat.

Pangkalan Angkatan Udara Iran Diserang
32 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari tahun 1979, salah satu pangkalan Angkatan Udara Iran di kota Teheran, diserang oleh para pendukung rezim Shah. Serangan ini terjadi menyusul pernyataan baiat dan dukungan dari Angkatan Udara Iran kepada Imam Khomeini dan Revolusi Islam yang disampaikan sehari sebelumnya. Begitu masyarakat mendengar berita tentang serangan ini, mereka langsung turun ke jalan-jalan dan mendatangi pangkalan milter tersebut. Massa yang hanya membawa senjata ringan non-militer membantu Tentara AU Iran yang tengah bertahan melawan serangan dari pendukung Shah. Akhirnya, para penyerang tersebut berhasil diusir dan dengan demikian, dimulailah tahap terakhir dari perjuangan rakyat Iran untuk menggulingkan rezim Shah.(Info Ops)