Naqoura (3/2) Bentrokan sengit antara pendemo dan pasukan keamanan Mesir menyebabkan ulama terkemuka Yusuf Qaradawi merasa prihatin. Keprihatinan itu disampaikan Qaradawi dalam wawancaranya dengan Televisi Aljazeera yang disiarkan secara langsung, Rabu Malam (2/2).
Dalam pernyataannya, Qaradawi mengkritik keras rezim Hosni Mubarak yang dinilainya telah buta dan dungu. Qaradawi di awal pernyataannya menegaskan bahwa para syuhada yang gugur dalam rangka menggulingkan rezim Mubarak tidak akan sia-sia.
Qaradawai juga menyerukan masyarakat Mesir supaya bergabung dengan para pendemo di bundaran Tahrir, Kairo. Masyarakat juga diminta supaya membantu dan menyembuhkan para pendemo yang terluka akibat bentrokann sengit yang terjadi pada hari Rabu (2/2). Di penghujung pernyataannya, Qaradawi mendoakan masyarakat Mesir yang telah bangkit melawan sosok Firaun modern.
Hari Ahad lalu, Persatuan Ulama Muslimin Sedunia menyatakan bahwa para pendemo yang gugur dalam aksi demo karena tembakan peluru pasukan keamanan dihukumi sebagai syuhada di sisi Allah Swt. Pernyataan resmi organisasi ini yang juga berpusat di Mesir secara tidak langsung menyatakan fatwa jihad anti-rezim Mubarak.
Sementara itu, Syeikh al-Azhar, Doktor Ahmed at-Tayyeb, malah menganjurkan para penentang Presiden Hosni Mubarak supaya berunding dengan rezim berkuasa. Pernyataan Ahmed at-Tayyeb tak urung semakin mengobarkan kemarahan rakyat. (IRIB/Ajazeera/AR/Info Ops)