Sabtu, 05 Februari 2011

5 Februari Dalam Lintasan Sejarah

Charles the Great Meninggal Dunia
1197 tahun yang lalu, pada tanggal 5 Februari tahun 814, Charlemagne atau Charles the Great meninggal dunia. Dia merupakan imperatur Eropa pada kurun pertengahan. Dia lahir pada tahun 742 di Perancis dan setelah kematian saudaranya, maka dia memegang jabatan sebagai raja pada tahun 771 di seluruh kerajaan Franks. Dia juga menumpas kerajaan-kerajaan rival dan memperluas tanah kekuasaannya. Dia merupakan raja pertama Eropa yang pada tahun 800 menerima mahkota kerajaannya dari Paus Leo lll. Dengan demikian Sang Raja memperoleh pula posisi yang sakral. Akan tetapi ia membasmi para penentang dan rakyat di negeri-negeri tetangganya, untuk mempertahankan dan semakin memperluas kerajaannya.

Thomas Carlye Meninggal Dunia


130 tahun yang lalu, pada tanggal 5 Februari tahun 1881, Thomas Carlyle sejarawan, filsuf dan orientalis Skotland meninggal dunia. Dia lahir pada tahun 1795 dalam sebuah keluarga desa. Selain menguasai bahasa Jerman, dia juga menguasai dengan baik bahasa Arab dan mengajar bahasa ini di Universitas Cambrigde London. Dalam berbagai kunjungannya ke beberapa negara Islam, Carlyle mengenal kebudayaan dan peradaban Islam. Islam meninggalkan pengaruh yang dalam pada dirinya. Mengenai AL Quran Caryle berkata, "Al Quran merupakan suara yang datang tanpa perantara dari jantung dan hati alam semesta ini. Setiap orang haruslah mendengarnya. Jika mereka tidak mendengar untaian kalimat-kalimat yang sangat indah dari Al Quran, maka mereka tidak perlu pula mendengar kalimat-kalimat selain Al Quran."

Filsuf Skotlandia ini juga berbicara tentang Nabi Islam, Rasulullah saaw dan berkata sebagai berikut, "Tuhan telah mengajarkan ilmu dan hikmah kepada tokoh agung ini. Dengan pandangannya yang luas dan sorot mata yang menembus, dan dengan jiwanya yang agung, ia terjauh dari cinta kedudukan. Ia termasuk diantara hamba-hamba Allah yang mukhlas dan terjaga dari cacat dan dosa."

Carlyle meninggalkan berbabgai karya di antaranya adalah: On Heroes, Hero-Worship and The Heroic in History, dan The French Revolution.

Dekrit Pembentukan Pemerintahan Sementara Iran

32 tahun yang lalu, tanggal 5 Februari tahun 1979, Imam Khomeini mengeluarkan surat perintah pembentukan pemerintahan revolusi Islam Iran sementara. Dalam surat perintah ini, Imam memaparkan tujuan dan program-program revolusi Islam dan pemerintahan sementara diminta untuk berusaha mencapai tujuan-tujuan tersebut. Tujuan utama pembentukan pemerintahan sementara itu adalah untuk melaksanakan referendum bagi penentuan sistem politik negara, pelaksanaan pemilu, pembentukan dewan penyusun undang-undang dasar dan pelaksanaan pemilihan anggota parlemen Islam pertama. Sementara itu, rezim Shah memberlakukan situasi darurat militer dan sisa-sisa pendukung rezim ini mengadakan demonstrasi-demonstrasi menentang pembentukan pemerintahan Islam. Sebaliknya, sebagian besar rakyat Iran terus mengadakan demonstrasi besar-besaran di berbagai penjuru negeri menuntut dibubarkannya rezim Shah dan dibentuknya pemerintahan Islam.

Rasulullah Memulai Hijrahnya 

1432 tahun yang lalu, tanggal 1 Rabiul Awal tahun pertama Hijriah, tiga belas tahun sesudah diangkat sebagai rasul, Nabi Muhamad SAWW memulai perjalanan beliau untuk hijrah ke kota Madinah. Selama tiga belas tahun masa kenabiannya, Rasulullah banyak mengalami intimidasi dan gangguan yang dilancarkan oleh kaum musyrikin kota Mekah. Pada malam menjelang keberangkatan nabi Muhammad SAWW ke Madinah, kaum musyrikin berniat membunuh beliau. Namun, Ali bin Abi Thalib a.s., dengan gagah berani menyamar sebagai Rasulullah sehingga kepergian Rasulullah tidak berhasil diketahui oleh kaum musyrikin. Hijrahnya Rasulullah ke Madinah menandai diawalinya lembaran sejarah baru dalam perkembangan Islam. Rakyat Madinah menyambut Rasulullah dengan gembira dan tak lama kemudian terbentuklah sistem pemerintahan Islam di Madinah. 

Kebangkitan Tawabin Dimulai 

1367 tahun yang lalu, tanggal 1 Rabiul Awal tahun 65 Hijriah, dimulailah kebangkitan Tawabin yang digerakkan oleh sebagian rakyat kota Kufah, Irak. Kelompok Tawabin adalah sekelompok warga Kufah yang menyesal telah meninggalkan Imam Husain dan kafilahnya sendirian menghadapi pasukan Yazid bin Muawiyah, sehingga Imam Husain dan para pembela beliau gugur syahid di Padang Karbala. Sebelumnya, rakyat Kufah meminta Imam Husain agar datang ke kota mereka untuk memimpin perlawanan terhadap Yazid bin Muawiyah yang telah merebut kekalifahan secara tidak sah dan melakukan kekejaman terhadap rakyatnya Namun, ketika Imam Husain dan 72 orang anggota kafilahnya hampir mencapai Kufah, mereka dihadang dan diperangi oleh pasukan Yazid. Sementara itu, rakyat Kufah yang telah diintimidasi, sama sekali tidak datang untuk membela Imam Husain. Kemudian, sekelompok orang yang bertaubat, dipimpin Sulaiman bin Shurad, bangkit mengangkat senjata untuk menuntut balas atas kematian Imam Husain. Perlawanan mereka tidak mencapai hasilnya karena besarnya pasukan Yazid.