Lebanon, (10/04) Korban tewas akibat tindakan keras aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa di Bundaran Tahrir, Kairo, Mesir, meningkat menjadi enam orang, setelah beberapa korban luka parah meninggal di rumah sakit. Tentara dan polisi menggunakan senjata dan pentungan untuk membubarkan beberapa ribu pengunjuk rasa, yang telah berkemah di tempat tersebut, ujar koresponden Press TV pada hari Sabtu (9/4).
Para saksi mata mengatakan suara tembakan terdengar di alun-alun Bundaran Tahrir. Para demonstran melawan tekanan apara yang berusaha membubarkan aksi protes. Mereka bersumpah untuk terus melanjutkan aksinya. Laporan sebelumnya mengatakan, dua orang tewas dan 18 lainnya luka-luka. Namun, sumber-sumber medis kini menyatakan bahwa angka kematian diprediksikan akan meningkat, karena beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis.
Ribuan orang bergabung dengan pengunjuk rasa di bundaran bersejarah pada hari Sabtu. Mereka mendesak para penguasa militer untuk memenuhi seluruh tuntutan rakyat, termasuk mengadili Mubarak dan segera melimpahkan kekuasaan kepada pemerintah sipil.
Perkembangan ini terjadi dua bulan setelah revolusi rakyat Mesir berhasil menggulingkan mantan presiden Hosni Mubarak. (IRIB/Info Ops)