Lebanon (16/04) Televisi Aljazeera hari Sabtu (16/4) melaporkan bentrokan antara militer pro Ali Abdullah Saleh dan pendukung Komandan wilayah timur, Mayjend. Ali Muhsin al-Ahmar di sekitar Sanaa. Menurut sumber ini, bentrokan tersebut mengindikasikan melebarnya friksi di tubuh militer Yaman.
Berbagai laporan menunjukkan bahwa fenomena tersebut mengindikasikan perebutan pengaruh di tubuh militer Yaman dan upaya mereka mengokohkan posisinya di Sanaa, laporan IRNA hari ini.
Mayjend. al-Ahmar pada 23 Maret mengundurkan diri dari pemerintahan Abdullah Saleh. Aksinya tersebut sebagai protes atas pembantaian terhadap rakyat yang dilakukan pemerintah Saleh. Tak hanya itu, al-Ahmar juga bergabung dengan rakyat revolusioner. Keputusan al-Ahmar membelot ke rakyat dan meninggalkan Saleh diikuti oleh sejumlah personil militer lainnya. Mantan komandan wilayah timur ini menuding pemerintah berusaha meneror dirinya.
Laporan ini menambahkan, di saat yang sama Abdullah Saleh tetap mendapat dukungan dari militer dan Pasukan Pengawal Presiden yang dipimpin anaknya, Ahmad dan Pasukan Keamanan Pusat pimpinan Brigjend. Yahya Mohammad Abdullah Saleh, putra saudaranya sendiri.
Berdasarkan sumber ini, terlihat sejumlah bentrokan antar unit dari pasukan pengawal presiden dan komando pusat di satu sisi dan unit-unit militer pro Mayjend, al-Ahmar.
Menurut laporan Aljazeera, lembaga riset Stratfor yang berafiliasi dengan Dinas Intelijen Amerika (CIA) menandaskan, unit komando pusat Yaman terlibat dalam bentrokan yang mengakibatkan tewasnya lima orang. Bentrokan ini terjadi setelah pasukan al-Ahmar berusaha membentuk pos-pos pemeriksaan di jalan menuju Sanaa. (IRIB/Info Ops)