Lebanon (24/04) Kepala Biro Aljazeera di Beirut, Ghassan Ben Jeddo mengundurkan diri dari jabatannya, sebagai bentuk protes atas bias media massa berbasis di Qatar ini atas liputan mengenai revolusi Timur Tengah.
Wartawan senior kelahiran Tunisia ini mengundurkan diri awal April untuk beberapa alasan, terutama kurangnya profesionalisme dan objektivitas Aljazeera atas perlawanan rakyat negara-negara Timur Tengah, termasuk Yaman dan Bahrain.
"Ghassan Ben Jeddo menilai Aljazeera bias dan tidak lagi independen," tulis koran As-Safir, Lebanon.
Ben Jeddo menyebut Aljazeera meluncurkan kampanye kotor terhadap pemerintah Suriah, dan berubah menjadi "outlet propaganda."
Ben Jeddo menyebut Aljazeera meluncurkan kampanye kotor terhadap pemerintah Suriah, dan berubah menjadi "outlet propaganda."
Ia juga mengkritik sikap bias Aljazeera yang tidak menyebut pertumpahan darah di Bahrain.
Televisi Al Jazeera dalam liputannya sengaja menyensor gelombang protes rakyat di Bahrain dan membesar-besarkan insiden di Suriah.
Rakyat Bahrain menggelar protes anti-pemerintah sejak 14 Februari lalu, menuntut reformasi konstitusional, serta mengakhiri monarki al-Khalifa.
Sebelum bergabung dengan Al-Jazeera pada tahun 1997, Ben Jeddo bekerja untuk jaringan BBC, harian Al-Hayat yang berbasis di London dan sejumlah surat kabar Arab lainnya.
Wartawan senior ini pernah mewawancarai langsung Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayid Hassan Nasrullah, selama konflik Israel-Lebanon. Ben Jeddo juga mewawancarai Pemimpin Partai Sosialis Progresif Lebanon, Walid Jumblat dan mantan pemimpin Kuba Fidel Castro.(IRIB/Info Ops)