Minggu, 10 April 2011

Komunitas NU Protes Pengusiran Syiah di Sampang


Lebanon, (10/04)    Komunitas Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) yang berpusat di Jawa Timur menyatakan keprihatinannya atas diskriminasi atas kelompok Syiah di Sampang. Koordinator Presedium JIAD, Aan Anshori ketika dihubungi IRIB menjelaskan, "JIAD adalah komunitas independen yang melibatkan para santri, masyarakat NU dan aktivis LSM di Jawa Timur. Komunitas didirikan untuk menentang segala bentuk diskriminasi."
Sebagaimana dirilis situs resmi JIAD, komunitas ini mengeluarkan pernyataan yang menyikapi peristiwa yang terjadi di Sampang. 


Berikut ini adalah pernyataan pers JIAD:
Siaran Pers Jaringan Islam Anti Diskriminasi Jawa Timur Terkait Pengusiran Komunitas Syi'ah di Desa Karang Gayam Omben Sampang Madura
Siaran Pers Jaringan Islam Anti Diskriminasi Jawa Timur
No. 19/JIAD/IV/2011

Setelah kelompok Ahmadiyah, kini target persekusi atas nama keyakinan kembali menimpa komunitas Syiah di desa Karang Gayam Omben Sampang. Sebanyak lebih dari 100 warga Syiah terancam diusir dari desa tersebut karena dianggap sesat. Upaya teror dan intimidasi berupa penyesatan kerap diterima komunitas tersebut.
Kondisi warga Syiah Sumenep semakin terancam saat salah satu anggota Badan Silaturahmi Ulama Madura (BASRA) KH. Kholil Halim mendesak agar kelompok Syiah kembali ke ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah mainstream. Jika desakan tersebut tidak dipatuhi, BASRA memberikan 2 opsi kepada komunitas Syiah; pertama meminta agar meninggalkan Sampang tanpa disertai ganti rugi lahan/asset apapun. Kedua, akan dilakukan persekusi terhadap komunitas Syi'ah.
Menyikapi hal tersebut, Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengecam keras aksi intoleransi yang dilakukan oleh MUI, BASRA dan kelompok-kelompok lain terhadap komunitas Syiah. Upaya meng-Ahmadiyah-kan Syiah merupakan gerakan sistematis dari kelompok yang anti-Pancasila dan berniat mengganti ideologi bangsa ini menjadi berkiblat pada keyakinan tertentu. Di Jawa Timur gerakan ini setidaknya telah beberapa kali melakukan penyerangan terhadap komunitas Syiah antara lain di Bondowoso (2008), Sampang (2007), dan terakhir di Pasuruan (2011)

2. Mendesak kepada Kapolda Jawa Timur, Irjend (Pol) Untung S Radjab untuk secara sungguh-sungguh memberikan jaminan keamanan terhadap warga Syiah dan harta benda mereka serta segera menangkap aktor intelektual dibalik serangkaian penyerangan terhadap komunitas Syiah di Jawa Timur.
3. Menuntut kepada Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sampang agar bersungguh-sungguh konsekuen menjalankan amanat konstitusi dalam memberikan jaminan kebebasan beragama/berkeyakinan di Jawa Timur dan Sampang.
4. Meminta kepada PWNU Jawa Timur untuk segera melakukan upaya preventif agar konflik sunni-syiah tidak meluas
5. Mendesak kepada seluruh elemen di wilayah Sampang untuk mengedepankan dialog dalam masalah ini untuk merumuskan solusi yang tidak melanggar hak asasi dalam beribadah/berkeyakinan.
Surabaya, 8 April 2011
Aan Anshori
Koordinator Presidium

(IRIB/Info Ops)