Lebanon (16/04) Menyusul ketidakmampuan negara-negara Eropa dalam mencapai target dan tujuan mereka dalam serangan ke Libya, kini Perancis meminta bantuan agar Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam operasi militer rezim diktator Muammar Gaddafi. Namun permintaan itu ditolak oleh Gedung Putih.
Kantor berita INN (15/4) melaporkan, Menteri Luar Negeri Perancis, Alain Juppe, pasca sidang negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Berlin, Jerman, menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak mempertimbangkan kebijakan militernya di Libya meski ada tuntutan dari negara-negara anggota NATO.
menyinggung pertemuan dengan sejawatnya asal AS, Hillary Clinton, Juppe menekankan, Washington menolak permintaan Eropa untuk ikut berpartisipasi dalam perang di Libya.Di lain pihak, Clinton mengatakan, "Militer Amerika Serikat hanya akan melanjutkan perannya di bidang dukungan logistik".
Pada awal serangan militer ke Libya, Perancis telah berupaya mencegah Amerika Serikat memainkan peran besar dalam perang tersebut. Namun setelah NATO terbukti tidak berhasil, kini Perancis berusaha membujuk Amerika Serikat.
Setelah beberapa hari sejak serangan ke Libya dilancarkan, Amerika Serikat terpaksa menyatakan mundur dari operasi militer anti-Gaddafi, menyusul santernya protes baik dari dalam maupun luar negeri. (IRIB/Info Ops)