Naqoura (27/1) Dalam aksi campur tangan terbaru AS di Lebanon, Washington menyebut jatuhnya Kementerian Pertahanan Lebanon kepada Hizbullah sebagai garis merahnya. AS bermaksud menekan Lebanon agar posisi menteri dari Hizbullah di pemerintah baru tidak bertambah banyak.
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Fars, Kamis (27/1), sebuah sumber terpercaya yang dekat dengan koran al-Balad, Lebanon, mengatakan, Washington tidak ingin Hizbullah memperoleh kursi lebih banyak lagi dari pemerintah sebelumnya.
Menurut sumber itu, AS tidak akan pernah menerima jika Kementerian Pertahanan Lebanon jatuh ke tangan Hizbullah. Ia juga menilai pemerintah yang dibentuk oleh Najib Mikati sebagai pemerintah sementara dengan tugas utama melawan putusan pengadilan internasional Rariq Hariri.
Mikati hari ini memulai upayanya untuk melakukan penjajakan dengan parlemen guna membentuk pemerintah baru dan mengeluarkan Lebanon dari krisis. (IRIB/Info Ops)