Lebanon, (25/07) Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, Sayyid Hasyim Safiuddin mengatakan, muqawama setelah lima tahun kemenangan perang 33 hari saat ini mampu mengalahkan Rezim Zionis Israel dan memberi pukulan telak kepada rezim ilegal ini.
"Muqawama senantiasa mendapat ancaman baik dari sisi militer, ideologi dan propaganda menyesatkan," ungkap Sayyid Hasyim Safiuddin saat berpidato di daerah Bint Jbail, Lebanon Selatan Kamis (21/7) dan dilaporkan IRNA dari Beirut.
Ditambahkannya, seluruh upaya Rezim Zionis pasca perang 33 hari selalu gagal dan Israel tak mampu menang atas Hizbullah. "Israel dalam dua perang tidak mampu mengalahkan tekad kuat pejuang dan rakyat Lebanon di wilayah selatan, Beirut selatan, Bekaa dan seluruh wilayah negara ini. Hal ini disebabkan kami di dua perang tersebut menunjukkan ketangguhan sehingga mampu meraih kemenangan," tegas Sayyid Hasyim Safiuddin.
Petinggi Hizbullah ini menambahkan, gerakan dan kebijakan pemerintah baru Lebanon untuk melaksanakan tugasnya setelah dibentuk merupakan kekalahan terbesar Amerika Serikat dalam upayanya merongrong muqawama, karena Washington dan Barat mengerahkan segenap kamampuannya untuk mencegah terbentuknya pemerintahan baru di Lebanon.
Ia menjelaskan bahwa pemerintahan baru ini membongkar kerugian negara akibat ulah pemerintah sebelumnya. Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah ini menekankan, kekalahan ambisi AS menguntungkan Lebanon dan muqawama serta seluruh rakyat negara ini. "Meski sejumlah pihak mengeluhkan kekalahan AS ini, namun kami menegaskan kepada mereka bahwa hal ini menguntungkan kalian juga," tegas Sayyid Hasyim Safiuddin. (IRIB/Info Ops)