Lebanon (29/06) Sedikitnya 60 orang luka-luka akibat bentrokan antara pasukan keamanan dan pengunjuk rasa di kota Kairo, Mesir pada hari kedua.
Bentrokan baru pecah pada Rabu pagi (29/6) di pusat kota Kairo setelah polisi antihuru-hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa, yang menuntut eksekusi mantan Menteri Dalam Negeri Mesir Habib al-Adly.
Pasukan keamanan dikerahkan di dekat gedung Kementerian Dalam Negeri Mesir di sekitar Bundaran Tahrir pada Selasa, AFP melaporkan. Keluarga korban tewas revolusi Mesir juga sudah mulai berkumpul di di depan gedung televisi negara, menyerukan pemerintah sementara untuk menyeret pembunuh anggota keluarga mereka ke pengadilan.
Para pengunjuk rasa marah atas keterlambatan dalam mengadili al-Adly. Mantan menteri dalam negeri dan beberapa pejabat Mesir lainnya masih sedang diproses atas tuduhan memerintahkan pembunuhan pengunjuk rasa. Pemrotes Mesir mengatakan Mubarak dan rekan-rekannya telah membunuh lebih dari 800 pemrotes selama pemberontakan rakyat. Para aktivis juga menuntut pembebasan tahanan politik dan pembubaran pengadilan militer.
Rakyat Mesir masih ragu tentang transisi cepat menuju demokrasi dan pemerintahan sipil. Mereka menegaskan bahwa demonstrasi akan terus berlanjut sampai semua tuntutan mereka dipenuhi. (IRIB/Info Ops)