Beirut, (01/10) Indonesia kembali mengirimkan kapal perangnya untuk
terlibat dalam misi perdamaian di Lebanon khusunya dalam menjaga perairan
wilayah Negara tersebut. Misi kali ini merupakan misi yang ketiga kalinya
dengan mengirimkan KRI Sultan Iskandar Muda-367 yang tergabung dalam Satuan Tugas
Maritim Konga XXIII-C/UNIFIL menggantikan KRI Frans Kasiepo-368.
KRI
Sultan Iskandar Muda-367 tiba di pelabuhan Beirut, Sabtu (01/10/2011) disambut
oleh Duta Besar RI untuk Lebanon Dimas Samudra Roem, Athan Kairo Kolonel Laut
(P) R.Teguh Isgunarto, Dansatgas FHQSU selaku Contico Kolonel Pnb Yulianta,
Wadan Sektor Timur Kolonel Laut (E) Joko Edy, Wadan Satgas Indobatt Letkol Mar
Harnoko, Dansatgas MCOU Letkol Caj G.T Sirumorang, Dansatgas Indo FPC Mayor Inf
Henri Mahyudi dan beberapa staf kedutaan serta perwira TNI yang tergabung dalam
satgas UNIFIL lainnya.
Perwira
Penerangan KRI Sultan Iskandar Muda-367, Mayor Leily dalam keterangannya saat
diwawancarai mengatakan bahwa KRI SIM-367 yang dikomandani olek Letkol Laut (P)
Agus Haryadi, dalam pelayaran kali ini menempuh jarak 6.555 mil laut dengan
waktu satu bulan dan harus singgah dibeberapa pelabuhan Negara lain.
Di
Lebanon, kapal perang RI ini akan bergabung dengan Maritime Task Force UNIFIL
yang mana beberapa Negara lainnya juga telah mengirimkan kapal perangnya untuk
misi yang sama.
KRI
Sultan Iskandar Muda-367 akan melaksanakan tugasnya di salah satu zona laut
dari beberapa zona yang menjadi tangungjawab UNIFIL, inbuh Leily.
Untuk
bergabung dalam satuan tugas maritim, setiap kapal perang harus memenuhi
beberapa persyaratan minimal antara lain mampu mengoperasikan/mengendalikan
Helly, melakukan operasi SAR laut, mampu melakukan pengisian BBM di laut,
memiliki fasilitas kesehatan kelas satu dan memiliki combat management system secara real
time.
Persyaratan
lain yang harus dimiliki oleh satuan kapal perang ini adalah mampu melaksanakan
self protection, mampu
mengidentifikasi kapal kawan/lawan, memiliki berbagai jenis persenjataan,
memberikan bantuan kepada satuan Angkatan Laut Lebanon/Lebanese Navy dan kapal tersebut harus dilengkapi dengan pesawat
helikopter.
Rencananya
KRI Sultan Iskandar Muda-367 akan menjalakan misi ini selama enam bulan
kedepan.* (Nur)