Indonesia Merdeka
Penerbangan manusia pertama dengan menggunakan balon terjadi pada tahun 1780an dengan menggunakan balon yang diisi udara panas, serta diawaki oleh dua orang Perancis, Jacques Ytienne dan Joseph Michel Montgolfier. Kemudian dibuatlah balon dengan diisi gas-gas yang lebih ringan dari udara seperti helium atau hidrogen. Sejak tahun 1859 hingga penerbangan balon Double Eagle Two berhasil dan bahkan mengakibatkan tewasnya 7 penerbang. Pada tahun 1977, Ben Abruzzo dan maxie Anderson melakukan penerbangan dengan balon Double Eagle One namun gagal, dan akhirnya pada tahun 1978 mereka berhasil mencapai ambisi mereka untuk melintasi atlantik.
Selain itu, dia menulis syair dalam bahasa Turki yang dikumpulkan dalam buku "Nawaiy" dan syair-syairnya dalam bahasa Persia dikumpulkan dalam buku "Fanaiy". Amir Alishiir Nawa'iy meninggal dunia pada tahun 906 Hijriah, pada usia 62 tahun.
Tanggal 17 Agustus tahun 1945, rakyat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Namun, karena Belanda tidak mengaku proklamasi ini, terjadilah perang kemerdekaan selama empat tahun. Pada tahun 1947, Belanda melakukan agresi militer pertama dan berhasil kembali menduduki sebagian wilayah Indonesia. Pada bulan Januari tahun 1948, ditandatangani perjanjian gencatan senjata bernama "penjanjian Renville". Namun, bulan Desember tahun itu pula, kembali Belanda melakukan agresi kedua. Kemudian, atas tekanan PBB, di tahun 1949 Belanda bersedia menghentikan agresinya dan menyerahkan kedaulatan kepada bangsa Indonesia.
Gabon Merdeka
Tanggal 17 Agustus tahun 1960, Gabon, sebuah negara di bagian barat Afrika, meraih kemerdekaannya. Awalnya, Gabon dijajah oleh Portugis pada akhir abad ke-15. Pada pertengahan abad ke-19, Perancis memasuki wilayah ini. Pada kongres Berlin, Gabon resmi berada di bawah kekuasaan Perancis sampai akhirnya Gabon meraih kemerdekaannya.Gabon memiliki luas wilayah 267 ribu kilometer persegi dan berbatasan dengan Afrika Tengah, Kongo, Kamerun, dan Ghana.
Pemulangan Terbang Pertama Lintasi Atlantik
Tanggal 17 Augusts 1978, balon terbang dengan nama The Double Eagle Two menyelesaikan perjalanannya melintasi samudera Atlantik, dari Pulau Praque di Maine, AS, dan mendarat di Paris. Balon terbang yang diisi dengan gas helium itu dipiloti oleh Ben Abruzzo, Maxie Anderson, dan Larry Newman serta terbang selama 137 jam dan melintasi jarak 3233 mil.
Penerbangan manusia pertama dengan menggunakan balon terjadi pada tahun 1780an dengan menggunakan balon yang diisi udara panas, serta diawaki oleh dua orang Perancis, Jacques Ytienne dan Joseph Michel Montgolfier. Kemudian dibuatlah balon dengan diisi gas-gas yang lebih ringan dari udara seperti helium atau hidrogen. Sejak tahun 1859 hingga penerbangan balon Double Eagle Two berhasil dan bahkan mengakibatkan tewasnya 7 penerbang. Pada tahun 1977, Ben Abruzzo dan maxie Anderson melakukan penerbangan dengan balon Double Eagle One namun gagal, dan akhirnya pada tahun 1978 mereka berhasil mencapai ambisi mereka untuk melintasi atlantik.
Rudolph Hess,Bunuh Diri
Tanggal 17 Agustus tahun 1987, Rudolph Hess, mantan sekretaris Hitler, bunuh diri di dalam sel penjaranya di Inggris. Hess lahir pada tahun 1894. Pada tahun 1920, dia menjadi anggota partai Nazi dan kenal dekat dengan Hitler, bahkan kemudian diangkat menjadi sekretaris pribadinya. Setelah Partai Nazi meraih kekuasaannya pada tahun 1933, Hess diangkat sebagai deputi pemimpin partai. Dia pun kemudian mengontrol hampir semua bidang di Jerman, termasuk legislatif, yudikatif, dan administrasi negara. Setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia Kedua, Hess diadili di Pengadilan Penjahat Perang dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Pemulangan Pertama Tawanan Iran
Tanggal 17 Agustus tahun 1990, sekelompok pasukan Iran yang selama ini ditawan oleh Rezim Saddam, untuk pertama kalinya menginjakkan kaki kembali di tanah air mereka. Pertukaran tawanan antara Iran dan Irak ini merupakan realisasi dari resolusi Dewan keamanan PBB nomor 598 mengenai perdamaian kedua negara. Saddam Husain yang saat itu berada dalam tekanan internasional karena agresinya ke Kuwait, setelah menerima perjanjian perbatasan Aljazair tahun 1975, juga bersedia membebaskan tawanan dan mundur total ke wilayah internasional.
Selama perang Iran-Irak dan setelahnya, para tawanan Iran berada dalam penjara yang kondisinya amat mengenaskan. Sebaliknya, para tawanan Irak di Iran diperlakukan sesuai nilai-nilai Islami. Akibatnya, 7000 tawanan Irak di bawah pengawasan Palang Merah Internasional, tidak mau kembali ke Irak dan meminta suaka dari pemerintah Iran. Hari pertama dibebaskannya tawanan Iran ini diperingati setiap tahun dengan nama Hari Pembebasan.
Peristiwa Perang Badar
Tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah, terjadi Perang Badar, salah satu perang termasyhur di zaman Rasulullah SAWW. Badar adalah nama sumur yang terletak 120 kilometer di barat daya Madinah. Dalam perang ini, jumlah pasukan musyrikin adalah 920 orang, sementara pasukan muslim hanya sebanyak 313 dengan senjata dan fasilitas yang sangat terbatas. Meskipun demikian, dengan berbekal keimanan, pasukan muslimin berhasil menang. Kemenangan di Perang Badar ini tercatat dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 123, yang artinya, "Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar , padahal kamu adalah orang-orang yang lemah . Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya."
Amir Na`iy Lahir
Tanggal 17 Ramadhan 844 Hijriah, Amir Alishiir Nawa'iy, seorang penulis dan penyair terkenal Iran, terlahir ke dunia. Dia meninggalkan banyak karya legendaris, di antaranya berjudul "Farhad dan Shirin", "Laila dan Majnun", "Kisah Syekh San'an" dan "Bendungan Iskandar".
Selain itu, dia menulis syair dalam bahasa Turki yang dikumpulkan dalam buku "Nawaiy" dan syair-syairnya dalam bahasa Persia dikumpulkan dalam buku "Fanaiy". Amir Alishiir Nawa'iy meninggal dunia pada tahun 906 Hijriah, pada usia 62 tahun.
Fadhil Sirbayani Wafat
Tanggal 17 Ramadhan 1322 Hijriah, Fadhil Shirbayani, salah seorang marji' besar abad ke-14 Hijriah, meninggal dunia. Marji' adalah ulama yang menjadi rujukan dan berhak memberikan fatwa dalam berbagai masalah fiqih. Fadhil Shirbayani menguasai ilmu istinbat hukum fiqih, ilmu tafsir, dan hadis. Beliau selama beberapa waktu tinggal di Azerbaijan dan Kaukasus untuk membimbing kaum muslimin di kawasan itu. Karya Fadhil Shirbayani yang terkenal adalah buku penjelasan dari kitab "Rasail wa Makasib Syaikh Murtadha Anshari" yang ditulisnya dalam 9 jilid.(IRIB/Info Ops FPC)