Minggu, 02 Januari 2011

Israel Batal Serang Lebanon


Naqoura-Lebanon (02/1)  Isu yang berkebang di sejumlah kalangan baik dalam negeri Lebanon sendiri maupun negara lain yang mengungkapkan akan adanya serangan terhadap Israel pada akhir tahun 2010 nampaknya hanya isapan jempol semata.

Beberapa media telah memberitakan rencana serangan tersebut sebelumnya. Sumber-sumber keamanan Lebanon yang terbit pada tanggal 2 Desember 2010 mengkonfirmasikan eskalasi pergerakan militer rezim Zionis Israel di sebagian kawasan Lebanon yang didudukinya. Sumber-sumber ini mengumumkan bahwa militer Zionis Israel bahkan telah melepaskan tembakan ke arah kawasan Sheba dan Kfar Saba dan sejumlah daerah di timur kawasan ini. Bersamaan dengan itu, beberapa helikopter tempur militer Zionis Israel terbang di atas kawasan Lebanon yang didudukinya dan daerah-daerah yang berada di sekitarnya. Selain itu, buldoser militer rezim penjajah ini mulai membuat pertahanan dari tanah yang ada di daerah tersebut.
 
Menyusul pergerakan mencurigakan ini, militer Lebanon yang berada di sepanjang perbatasan dengan Palestina pendudukan segera disiagakan menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi. Kondisi ini terjadi di mana surat kabar Palestina al-Manar memberitakan kemungkinan terjadinya serangan baru militer rezim Zionis Israel ke kawasan ini. Koran ini juga menjelaskan adanya bukti-bukti kemungkinan serangan militer Zionis Israel terhadap Lebanon sebelum berakhirnya tahun 2010.

Eskalasi pergerakan militer rezim Zionis Israel di daerah-daerah Lebanon yang didudukinya membawa pesan bahwa rezim ini tengah berusaha memperkuat posisinya di kawasan tersebut. Tidak itu saja, mereka juga akan memanfaatkan daerah-daerah itu untuk melakukan provokasi dan atau melakukan petualangan baru di Lebanon. Namun yang lebih penting dari semua itu, berlanjutnya pergerakan militer rezim ini di kawasan Lebanon yang didudukinya membuktikan kebohongan klaim rezim ini yang menyatakan akan keluar dari kawasan Lebanon itu.

Pelanggaran yang dilakukan rezim Zionis Israel secara terus menerus terhadap Lebanon membuktikan esensi rezim penjajah ini. Sikap seperti ini semakin menelanjangi mereka sebagai rezim haus perang.

Sikap rezim Zionis Israel yang tetap menduduki sebagian daerah Lebanon dan berkali-kali melanggar zona udara, darat dan laut negara ini merupakan bukti nyata pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan PBB, khususnya resolusi 1701. Resolusi ini memperingatkan rezim Zionis Israel untuk tidak melakukan setiap langkah provokasi dan serangan terhadap Lebanon. Selain itu, rezim ini tanpa syarat harus meninggalkan kawasan Lebanon yang didudukinya seperti Sheba, Kfar Saba dan Ghajar.

Namun seperti biasanya, rezim haram yang didukung mutlak oleh Amerika dan Barat ini membangkang dan tidak melaksanakan resolusi DK-PBB. Rezim Zionis Israel lagi-lagi, sama seperti resolusi-resolusi yang ada selama ini, tidak mempedulikan resolusi DK-PBB.

Amerika dengan dukungannya terhadap rezim Zionis Israel sejatinya telah memberikan lampu hijau kepada rezim ini untuk meluapkan rasa haus perangnya. Hal ini pula yang membuat rezim ini semakin congkak untuk berbuat segala kejahatan. Karena rezim ini tahu siapa yang berada di belakangnya. Kenyataan ini membuat Amerika juga harus bertanggung jawab atas setiap kejahatan yang dilakukan oleh rezim penjajah ini. 

Menyusul dari keretangan diatas pada tanggal 16 Desember tahun lalu tentara Lebanon menghancurkan sejumlah kamera CCTV yang ditemukan diperbukitan belakang kota Beirut. Menurut keterangan resmi bahwa CCTV tersebut diyakini milik Israel yang sengaja dipasang untuk kepentingan mata-mata terhadap segala aktifitas wilayah Lebanon. (Goes-Noer)

Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=27475