Lebanon (3/1). Para pejabat Dinas Intelejen Israel (Mossad) memprediksikan jika terjadi perang antara Israel dan Lebanon, Gerakan Perlawanan Islam Hizbullah mampu menembakkan 400-600 roket setiap harinya ke wikayah Palestina pendudukan.
Menurut laporan Jerusalem Post, berdasarkan data dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) yang dirilis kemarin (Ahad 2/1), seorang pejabat Mossad saat bertemu dengan delegasi Kongres AS tahun 2009 mengatakan bahwa Hizbullah saat ini memiliki 40.000 roket dan sejumlah pesawat tanpa awak Iran bernama Ababil yang mampu merambah area seluas 150 km. Ditambahkannya, hal ini membuat Hizbullah mampu menyerang tempat-tempat strategis di Israel.
Berdasarkan dokumen ini, Jend, Gabi Ashkenazi yang saat itu menjabat komandan militer Israel juga berkata kepada delegasi AS bahwa mengingat eskalasi ancaman roket muqawama ke Israel maka Tel Aviv meningkatkan invesasi di sektor pertahanan anti roket dan rudal.
Dalam pertemuan tersebut Ashkenazi juga menyinggung Iran dan menyebutnya lebih berbahaya bagi Israel ketimbang Hamas dan Hizbullah. Seraya mengingatkan rudal Shahab 3 milik Iran yang mampu menyerang Israel, Ashkenazi menandaskan, Tel Aviv hanya memiliki kesempatan 12 menit sejak rudal Iran diluncurkan untuk menghadapinya dengan sistem anti rudalnya.
Ashkenazi juga menekankan pentingnya kerjasama antara militer Israel dan dinas intelejen nasional AS untuk mengumpulkan informasi seperti ini. (IRIB/Info Ops)